Nomor punggung 10 selalu disebut sebagai nomor punggung yang istimewa, tapi saya tidak melihatnya seperti itu
Jakarta (ANTARA) - Pemain baru Persija Jakarta Syaffarizal Mursalin Agri mengaku tidak terbebani dengan pilihannya untuk mengenakan nomor punggung 10.

"Nomor punggung 10 selalu disebut sebagai nomor punggung yang istimewa, tapi saya tidak melihatnya seperti itu. Saya tidak mengambil tempat siapapun, saya di sini untuk bekerja," kata pemain yang akrab disapa Farri ini saat ditemui di wilayah Kuningan, Jakarta, Rabu.

Alasan Farri memilih nomor punggung tersebut adalah karena ia merupakan pengagum megabintang Barcelona, Lionel Messi. Messi mengenakan nomor punggung 10 di klub dan timnas Argentina.

Di Persija, sebelum menjadi milik Farri, nomor punggung 10 dikenakan oleh penyerang Brazil Bruno Matos. Namun Matos telah dilepas pihak klub pada paruh musim, dan kini berseragam Bhayangkara FC.

Baca juga: Persija putus kontrak Steven Paulle dan Bruno Matos

Farri menutup perburuan Persija terhadap pemain-pemain baru, setelah sebelumnya klub ibukota ini mendatangkan Fachrudin Aryanto, Joan Tomas Campasol, dan Rachmad Hidayat.

Gelandang yang pada awal kariernya bermain sebagai penyerang ini sebelumnya aktif berkompetisi di Liga Qatar. Liga yang kehadiran penontonnya tidak semasif penonton di Indonesia.

Hal itu diakui Farri menjadi salah satu tantangan. Ia menyatakan dirinya tetap perlu beradaptasi dengan lingkungan dan suasana baru, terlebih perihal animo penonton dan suporter.
 
Pemain baru Persija Jakarta Syaffarizal Mursalin Agri (kanan) saat menjalani konferensi pers di wilayah Kuningan, Jakarta, Rabu (18/9/2019). (ANTARA/A Rauf Andar Adipati)


"Pada akhirnya saya adalah pesepak bola. Saat seseorang masuk dalam lingkungan baru, ia akan memerlukan waktu untuk beradaptasi dan saya berharap dapat beradaptasi dengan atmosfer di Indonesia," tuturnya.

Farri didatangkan Persija dengan status free transfer. Ia diikat kontrak sampai akhir musim, dan terdapat opsi perpanjangan kontrak untuk dua musim mendatang.

Berbekal pengalaman bermain di Liga Qatar, Farri akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Persija, sambil menjaga mimpi untuk dapat membela timnas Indonesia suatu hari kelak.

"Saya masih berkomunikasi dengan Simon (McMenemy, pelatih timnas Indonesia). Seperti telah saya sampaikan, alasan saya kembali ke Indonesia adalah bermain di klub besar seperti Persija, dan tentu bermain untuk timnas," ucap pemain 27 tahun itu.

Baca juga: Penutupan bursa transfer liga 1, tiga klub tak banyak rombak skuat

Baca juga: Banuelos sanjung performa Rohit Chand

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019