Washington (ANTARA News/AFP) - Presiden AS terpilih Barack Obama, dalam wawancara dengan stasiun tv ABC News, menyatakan akan membentuk satu tim khusus yang bertugas mencari upaya-upaya damai di Timur Tengah segera setelah naik jabatan pada 20 Januari 2009.

"Apa yang sedang saya kerjakan sekarang adalah membentuk tim sehingga pada 20 Januari, dimulai dari hari pertama (saya memerintah), kami memiliki orang-orang yang paling mampu untuk menangani segera proses damai di Timur Tengah secara menyeluruh," katanya kepada ABC News.

Tim ini, demikian Obama, akan erat berhubungan dengan semua aktor (pihak bersengketa) di sana. Mereka akan bekerja untuk menciptakan satu pendekatan strategis yang menjamin bahwa baik Israel maupun Palestina terpenuhi aspirasi-aspirasinya.

Sebelum tanggal itu, dia akan membiarkan pemerintahan Presiden George W. Bush untuk menjalankan kebijakan luar negeri (AS), namun menegaskan itu demi kelanjutan proses damai di Timteng.

"Saya kira bahwa jika anda lihat, tidak saja dari apa yang dilakukan pemerintahan Bush, namun juga dari apa yang sudah dilakukan pemerintahan (Bill) Clinton, anda sedang menyaksikan garis-garis besar pendekatan sebuah pendekatan (kebijakan di Timteng)," kata Obama dalam wawancara yang sudah direkam Sabtu.

Obama mencatat pesan yang dia terima dari Wakil Presiden Dick Cheney minggu lalu bahwa timnya semestinya mempelajari dengan hati-hati pendekatan yang diambil pemerintahan yang sedang bertugas sebelum menyingkirkannya hanya demi satu tujuan politik.

"Saya kira itu saran yang sangat baik.  Saya mesti mengetahui apa yang sedang terjadi sebelum kami memberi penilaian-penilaian dan bahwa kami tidak seharusnya membuat penilaian pada landasan informasi yang tidak lengkap atau retorika kampanye," kata sang presiden terpilih.

Dibawah pemerintahan Bush, Amerika Serikat telah dituduh oleh pihak Palestina telah memihak secara membabibuta pada Israel sehingga merugikan keseluruhan proses perdamaian.

Bulan Juli lalu, selama kunjungannya ke Israel, Obama berkata, "Jika seseorang menyerangkan roket-roketnya ke rumah saya di mana dua anak perempuan saya sedang lelap tertidur, saya akan berbuat apa saja untuk menghentikan serangan itu. Saya kira Israel akan berbuat hal serupa."

Saat ditanya ABC apakah dia akan mengulang retorika itu kini, Obama menjawab,"Saya kira prinsip dasar setiap negara adalah mereka mesti melindungi warganegaranya."

Israel untuk pertamakalinya Minggu mengungkapkan hasratnya untk mengakhiri apa yang disebutnya sebagai perang melawan Hamas di tengah pertempuran-pertempuran sengit yang telah menewaskan sekitar 900 orang di Jalur Gaza. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009