Padang (ANTARA News) - Sumatera Barat (Sumbar) menawarkan potensi pengembangan tanaman hias bagi para investor dan telah disiapkan lahan seluas 99 hektar tersebar pada empat kota di provinsi itu. Potensi lahan itu masing-masing berada di Kota Padang seluas 55 hektar, Payakumbuh (25), Bukittinggi (10) dan Padang Panjang (9), kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumbar, Ir Djoni di Padang, Rabu. Menurut dia, lokasi-lokasi lahan tersebut memiliki potensi untuk pengembangan tanaman hias yang didukung letak ketinggian dari permukaan laut, tipe iklim, curah hujan, tipe tanah, kesuburan tanah dan temperatur udara. Ia menjelaskan, untuk Kota Padang potensi daerah untuk pengembangan tanaman hias itu berada di Kecamatan Kota Tangah, Pauh dan Padang Utara dengan letak ketinggian lokasi 0 hingga 50 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lokasi-lokasi itu memiliki tipe iklim A, curah hujan 2.300 hingga 2.500 mm/tahun, tipe tanah latosol dan gramosol, kesuburan tanah sedang (PH 5 hingga 7) dan temperatur udara 25 hingga 30 derajat celcius, tambahnya. Sedangkan jenis tanaman hias yang cocok dikembangkan pada lokasi-lokasi itu adalah, bunga anthurium, aglonema, cladium, orchid, adenium, palm, hyphorbia, raphis, cycas dan bougenville. Djoni mengatakan, saat ini di Kota Padang telah ada perkebunan tanaman hias dengan luas tanam mencapai 10 hektar yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Di Kota Payakumbuh potensi daerah untuk pengembangan tanaman hias berada di Kecamatan Payakumbuh Utara, Payakumbuh Barat dan Payakumbuh Timur dengan letak ketinggian lokasi 900 hingga 1100 mdpl. Tipe iklim pada lokasi-lokasi tersebut adalah B dengan curah hujan 2.300 hingga 2.500 mm/tahun dan tipe tanah andisol, kesuburan tanah sedang (PH 5,2 hingga 5,8) serta temperatur udara 18 hingga 29 derajat celcius. Jenis tanaman hias yang cocok dikembangkan antara lain, bunga anthurium, aglonema, cladium, orchid, adenium, palm, hyphorbia, raphis, cycas dan anggrek. Kini di Kota Payakumbuh terdapat perkebunan tanaman hias dengan luas tanam mencapai empat hektar yang produksinya untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, kata Djoni. Selanjutnya di Kota Bukittinggi memiliki potensi daerah untuk pengembangan tanaman hias di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh yang berada pada ketinggian lokasi 900 hingga 1100 mdpl. Kecamatan itu memiliki tipe iklim B dengan curah hujan 2.300 hingga 2.500 mm/tahun, sedangkan tipe tanah andisol dan kesuburan tanah sedang (PH 5,2 hingga 5,8) serta temperatur udara 18 hingga 29 derajat celcius. Jenis tanaman hias yang cocok dikembangkan antara lain, bunga anthurium, aglonema, cladium, orchid, adenium, palm, hyphorbia, raphis, dan cycas. Di Kota Bukittinggi kini terdapat perkebunan tanaman hias dengan luas tanam 10 hektar yang produksinya untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Sementara itu, di Kota Padang Panjang potensi daerahnya untuk pengembangan tanaman hias terdapat di Kecamatan Padang Panjang Barat dan Padang Panjang Timur dengan ketinggian lokasi 700 hingga 900 mdpl dan memiliki tipe iklim A. Curah hujan di kota ini 2.600 hingga 3,200 mm/tahun, sedangkan tipe tanah inceptisol dan adisol dengan kesuburan tanah sedang (PH 5,2 hingga 5,8) dan temperatur udara 17 hingga 26 derajat celcius. Jenis tanaman hias yang cocok dikembangkan antara lain, bunga anthurium, aglonema, cladium, orchid, adenium, palm, hyphorbia, raphis, cycas dan anggrek. Saat ini Kota Padang Pajang terdapat perkebunan tanaman hias dengan luas tanam sembilan hektar yang produksinya untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008