dia tidak dibebankan untuk menjadi juara. Akan tetapi, dia diajarkan bagaimana memenangi laga dengan proses yang baik, bagaimana mencetak gol dengan cara yang bagus
Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Bima Sakti meminta skuatnya tidak disamakan dengan timnas senior Indonesia karena tidak seperti timnas senior, para pemainnya yang masih belia tidak diwajibkan memenangi setiap laga dan merebut beragam trofi.

"Mereka ini anak-anak yang umurnya baru 15 tahun. Kemenangan memang tujuan, tetapi yang paling penting adalah prosesnya," kata Bima di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu malam tadi.

Pelatih asal Balikpapan itu tidak ingin publik membebankan tekanan yang seharusnya dipikul timnas senior ke skuatnya saat ini.

Yang paling penting dari timnas kelompok umur termuda, kata dia, adalah mendapatkan pengalaman sebanyak-banyaknya sebagai bekal untuk menjadi pesepak bola berkualitas tinggi di masa depan.

Menurut Bima, dia sempat mendiskusikan hal itu dengan Xavi Hernandez, legenda raksasa Spanyol Barcelona.

Bima dan Xavi, yang pensiun pada Maret 2019, bersua ketika timnas U-16 mengikuti turnamen empat negara di Qatar pada akhir Agustus 2019.

"Xavi bercerita bahwa ketika masih menjadi pesepak bola belia, dia tidak dibebankan untuk menjadi juara. Akan tetapi, dia diajarkan bagaimana memenangi laga dengan proses yang baik, bagaimana mencetak gol dengan cara yang bagus. Itu yang paling penting," kata Bima.

Baca juga: Bima Sakti larang timnas U-16 rayakan gol berlebihan

Timnas U-16 Indonesia memang meraih beberapa hasil bagus sejak dibentuk pada Mei 2019.

Di tengah keraguan beberapa pihak, skuat asuhan Bima Sakti menjadi tim terbaik ketiga pada Piala AFF U-15 2019 dan setelahnya menjadi runner up pada dua turnamen internasional yaitu Boys Elite di Myanmar dan Turnamen Empat Negara di Qatar.

Pada dua turnamen itu, Indonesia menundukkan dua negara kuat yakni Montenegro dan Yordania, serta menahan imbang jagoan Asia Korea Selatan.

Lalu pada Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 2020, timnas U-16 Indonesia juga masih melaju mulus.

Garuda Asia memuncaki klasemen sementara usai melumat Kepulauan Mariana Utara 15-1 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu malam tadi, sehingga Indonesia berselisih gol 18 di puncak klasemen Grup G, lebih baik dibandingkan China dengan selisih gol 13.

China harus turun ke posisi kedua dengan sama-sama memetik enam poin hasil dua kemenangan dari dua pertandingan.

Peringkat ketiga sampai kelima ditempati Filipina, Brunei Darussalam dan Kepulauan Mariana Utara.

Baca juga: Pelatih Mariana Utara bangga akan pemain meski dilumat Indonesia 15-1

 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019