Lahan gambut di Sumsel cukup luas dan saat musim kemarau sekarang ini rawan terbakar.
Palembang (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan Iriansyah mengakui satuan tugas pencegahan kebakaran hutan dan lahan masih kesulitan untuk memadamkan kebakaran di lahan gambut.

Apalagi kedalaman  lahan gambut bervariasi sehingga api sulit dipadamkan, kata dia Palembang, Kamis.

Bahkan bila api sudah padam tetapi asap tetap timbul karena di dalam areal gambut itu belum sepenuhnya padam.

Oleh karena itu perlu pembasahan secara terus menerus supaya asap tidak timbul lagi, ujar dia.

Lahan gambut di Sumsel cukup luas dan saat musim kemarau sekarang ini rawan terbakar.

Kondisi itu akan menjadi kendala dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan sehingga perlu dukungan bersama.

Baca juga: Lahan gambut yang terbakar "ditenggelamkan"

Sebelumnya Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pihaknya rutin melaksanakan peninjauan ke lokasi daerah rawan terbakar seperti di Kabupaten Ogan Ilir, dan Musi Banyuasin.

Namun, lanjut dia, masih banyak kendala yang dihadapi seperti lokasi kebakaran hutan sulit untuk dijangkau dan juga lahan gambut.

Selain itu saat musim kemarau air sulit didapat sehingga menjadi kendala pemadaman, kata dia.

Yang jelas, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

Upaya yang dilakukan antara lain melakukan water bombing di lokasi lahan kebakaran hutan dan lahan, kemudian menggunakan  Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai langkah penghasil awan hujan.

Mari bersama - sama mencegah kebakaran hutan dan lahan dan jangan saling menyalahkan karena  ini sebagai ujian, kata Gubernur.
Baca juga: BPBD Sumsel kerahkan seluruh kekuatan, tanggulangi asap karhutla




 

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019