Kupang (ANTARA) - Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menggelar kuliah tamu guna menangkal masuknya paham radikalisme di kampus tersebut di Kupang, Kamis (19/9).

Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana kepada wartawan usai kuliah tamu tersebut mengatakan bahwa kuliah tamu tersebut bertujuan untuk menanamkan kembali semangat kebangsaan dalam diri mahasiswa fisip Undana, khususnya mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, di tengah potensi maraknya radikalisme saat ini.

Baca juga: Presiden: Terorisme dan radikalisme masih menjadi tantangan serius

Baca juga: Menkopolhukam: generasi muda rentan terpapar paham radikalisme

Baca juga: Kominfo blokir 1500 situs dan medsos konten radikalisme-terorisme


"Ini adalah salah satu upaya Program Studi Ilmu Politik dalam membendung radikalisme, sehingga mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dan negara, tidak mudah terpengaruh oleh berbagai macam ideologi radikal," katanya.

Menurut dia saat ini kaum muda atau yang biasa disebut sebagai generasi milenial yang masih berada di bangku kuliah rawan akan hasutan-hasutan yang berbau radikalisme.

Oleh karena itu civitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencegah hal tersebut agar jangan sampai mempengaruhi generasi milenial apalagi sampai masuk ke universitas.

Kuliah tamu yang diberi tema "Memahami Radikalisme dan Potensinya di Lingkungan Akademik, Lokal Maupun Nasional Serta Terjadinya Aksi Terorisme di Indonesia diikuti oleh kurang lebih 300an mahasiswa dari fisip Undana.

Baca juga: BNPT: Dialog sarana efektif cegah radikalisme di perguruan tinggi

Baca juga: MUI miliki Badan Kontra Ekstremisme dan Terorisme

Baca juga: Setara: Perkuat peran pengawas internal untuk mencegah radikalisme di kalangan ASN


Kuliah tamu tersebut menghadirkan dua pembicara diantaranya pengamat politik sekaligus akademisi Rudy Rohy, serta Kepala Bagian Operasi Ditreskrimum Polda NTT AKBP Dody Eko Wijayanto selaku pembicara kunci dalam kuliah tamu itu.

Sementara itu Wakil Dekan I Fisip Undana, Blajan Konradus saat membuka kuliah tamu itu memberikan apresiasi terhadap program studi ilmu politik yang telah menginisiasi kegiatan ilmiah guna menangkal radikalisme di lingkungan Fisip Undana.

"Selaku pimpinan fakultas, saya mengapresiasi inisiatif Prodi Ilmu Politik dalam menggagas kuliah tamu ini. Semoga kegiatan ini tidak berhenti hari ini saja," ujar dia.

Ia pun berharap agar untuk kali berikutnya semoga lebih banyak kegiatan ilmiah berupa diskusi dan literasi yang berkelanjutan, sebagai komitmen bersama dalam melawan radikalisme.

Pantauan Antara usai dilaksanakannya kuliah umum, seluruh peserta, termasuk dosen dan mahasiswa melakukan deklarasi kebangsaan dengan tujuan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa yang majemuk, menolak radikalisme, intoleransi, rasisme, dan menolak siapapun yang anti terhadap Pancasila.

Pewarta: Kornelis Kaha, Katrin LB
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019