Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia membuka kantor konsul kehormatan pertama di Basseterre, ibu kota negara Federasi Saint Christopher dan Nevis, di Amerika Tengah, kata Kedutaan Besar RI di Bogota, Kamis.

Dalam siaran tertulis yang diterima di Jakarta, KBRI Bogota menjelaskan pendirian kantor konsul itu ditujukan guna mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara kepulauan di Karibia, serta meningkatkan hubungan dagang.

“Kita perlu menyingkirkan persepsi bahwa kita berjauhan secara geografis, dan ini saatnya Barat dan Timur menjadi dekat,” kata Duta Besar RI untuk Colombia, merangkap Antigua dan Barbuda, serta Federasi Saint Christopher dan Nevis, Priyo Iswanto saat acara peresmian, Selasa.

Kantor Konsul Kehormatan pertama itu, menurut Priyo, akan berfungsi sebagaimana kantor perwakilan pada umumnya, yaitu untuk meningkatkan kerja sama bidang perdagangan, melindungi kepentingan Indonesia, dan memberi pelayanan kepada warga negara Indonesia di negara yang juga dikenal sebagai St. Kitts dan Nevis.

Dalam acara peresmian yang dihadiri Menteri Luar Negeri St. Kitts dan Nevis, Mark Brantley, Priyo juga melantik Konsul Kehormatan RI pertama di Basseterre, Faron Tenyson Lawrence.

“Dubes Priyo Iswanto telah memilih orang yang tepat karena Faron T Lawrence memiliki jaringan yang sangat luas dan berpengaruh sebagai ketua kamar dagang dan industri,” kaya Brantley saat acara pelantikan.

Menurut Brantley, pembukaan kantor konsul kehormatan itu dapat menjadi model menguatkan hubungan antarnegara besar dan kecil.

Ia menambahkan pembukaan konsul kehormatan pertama di Basseterre menunjukkan kerja sama dinamis setelah Indonesia dan St. Kitts dan Nevis menbangun hubungan diplomatik lima tahun lalu.

Sementara itu, Lawrence, yang baru ditunjuk sebagai konsul kehormatan RI di Basseterre, mengatakan banyak potensi kerja sama dagang dapat dibangun dua negara, apalagi St. Kitts dan Nevis jadi negara pertama di Karibia yang memberlakukan bebas visa selama 30 hari bagi warga negara Indonesia sejak Februari 2019.

“Banyak peluang bisnis di St. Kitts dan Nevis, mulai dari kebutuhan pemenuhan kapal kecil maupun teknisi mesin otomotif yang dapat didatangkan dari Indonesia,” kata Lawrence.

St. Kitts dan Nevis adalah negara dua pulau di Karibia, Amerika Tengah, dengan jumlah penduduk sebanyak 55.345 jiwa. Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan St. Kitts dan Nevis sekitar lima tahun lalu pada 30 Januari 2014.
Baca juga: RI miliki konsul kehormatan di Auckland
Baca juga: Louisa Konsul Kehormatan RI untuk Republik Cyprus
Baca juga: Indonesia perluas ekspor ke Amerika Latin-Karibia
Baca juga: Indonesia Tunjuk Konsul Kehormatan Baru untuk Fukuoka

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019