..artist sejati hanya menciptakan. Jadi.. kalau karya kita sesuai dengan selera pasar ya bagus, tapi kalau enggak ya nggak apa-apaJakarta (ANTARA) - Penyanyi Niki Zefanya atau yang akrab disapa Niki mengatakan bahwa musik merupakan salah satu bentuk pelarian dan media berekspresi bagi dia.
"Musik adalah sebagai pelarian buat aku, dan media untukku berekspresi," kata Niki pada konferensi pers di Guess Central Park, Jakarta Barat, Kamis.
Gadis berusia 20 tahun yang memulai karirnya di Los Angeles, Amerika Serikat sejak 2017 lalu itu juga mengaku bahwa sebenarnya ia merupakan sosok yang pemalu dan tertutup, sehingga ia memilih musik sebagai media komunikasinya kepada dunia.
"Karena, percaya atau tidak, aku sebenarnya pemalu dan diam, tapi di kepalaku banyak hal yang ingin aku sampaikan, dan musik adalah cara yang tepat untuk mengungkapkan itu secara loud," kata dia.
Melalui musik, lanjut Niki, membuatnya untuk berani menyampaikan isi pikiran dan pesan yang ingin ia sampaikan kepada khalayak luas.
"Aku juga melihat, bahwa orang-orang akan mencari sesuatu untuk me-represent dirinya, dan menurutku musik adalah tentang itu semua. Music is my language," papar gadis bernama lengkap Nicole Zefanya itu.
Namun, ketika disinggung mengenai warna musiknya dengan permintaan atau selera pasar, Niki menyebutkan ia tidak terlalu memikirkan tentang hal tersebut lantaran ia memposisikan dirinya sebagai seorang seniman yang terus berkarya.
"Jujur, aku enggak terlalu memikirkan (selera) pasar. Aku berpikir kalau artist sejati hanya menciptakan. Jadi buat aku, kalau karya kita sesuai dengan selera pasar ya bagus, tapi kalau enggak ya nggak apa-apa," ujar Niki.
"Lagipula, sebagai seorang artis, kita akan memiliki fans yang selalu mendukung apa yang kita buat, jadi lakukan saja apa yang kamu mau. Bagaimana pun, (selera) pasar juga akan terus berubah," pungkasnya.
Baca juga: Niki Zefanya ungkap tantangan berkarir di Amerika Serikat
Baca juga: 88rising umumkan kolaborasi seni dengan Hajime Sorayama
Baca juga: Presiden Jokowi terima Rapper Rich Brian di Istana Bogor
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019
