Jakarta (ANTARA) - Sama halnya dengan makeup, gaya bulu mata pun memiliki tren yang berganti dan kini sudah tidak zaman lagi bulu mata "anti badai".

Makeup artist professional, Philips Kwok mengatakan tren kecantikan saat ini lebih menonjolkan sesuatu yang terlihat natural. Begitu juga dengan bulu mata, lentik, tebal dan panjang sudah tidak digandrungi lagi.

Baca juga: Mau pasang "eyelash extension"? Simak tips berikut ini

"Bulu mata udah enggak zaman yang seperti Syahrini. Sekang udah yang model Korea, yang cuma sehelai-sehelai dan natural. Sekarang itu trennya udah balik ke arah natural," kata Philips ditemui dalam peluncuran Mascara The One Tremendous di Jakarta, Kamis.

Philips juga memberikan tips cara menggunakan maskara untuk mendapatkan bulu mata yang lentik. Pertama, Anda harus menjepit bulu mata pada tiga bagian yakni ujung, tengah dan pangkal.

Baca juga: Pasang bulu mata palsu, pilih eyelash extension atau lash lifting?

"Jangan cuma satu kali aja, nanti turun lagi habis dikasih maskara. Jadi ujung, tengah, panggal dijepit. Terus pakai maskara, kalau pakai maskara yang bagian atas, ngacanya dari bawah. Kalau bagian yang ke bawah, kanan kiri dipakai maskara terus tarik ke tengah ke arah atas," jelas Philips.

"Kesalahan yang paling sering dilakukan orang adalah mengocok-ngocok kuas maskara di dalam tabungnya. Ini malah akan membuat gumpalan saat dipakai dan maskara jadi cepat kering," lanjutnya.

Menurut Philips memilih maskara haruslah tepat, jika tidak dapat merusak bulu mata dan menjadikannya rontok.

"Cari maskara yang benar-benar bagus, kualitas dari kuas itu juga sangat menentukan sekali. Kalau maskaranya keberatan juga akan bikin beban bulu matanya dan jadi berat. Membersihkannya kalau enggak benar juga akan merusak bulu mata," ujar Philips.


Baca juga: Tip memilih "eyelash extension" yang sesuai bentuk mata

Baca juga: Benarkah sering pakai "eyelash extension" merusak bulu mata?

Baca juga: "Bulu mata selembar", riasan sederhana a'la Syahrini

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019