Indeks Dow Jones turun 52,29 poin atau 0,19 persen menjadi 27.094,79 poin
New York (ANTARA) - Saham-saham di bursa Wall Street AS mengupas sebagian besar kenaikan awal menjadi bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah sejumlah data ekonomi utama terbaru.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 52,29 poin atau 0,19 persen, menjadi ditutup di 27.094,79 poin. Indeks S&P 500 meningkat 0,06 poin atau 0,0020 persen, menjadi berakhir di 3.006,79 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 5,49 poin atau 0,07 persen, menjadi ditutup di 8.182,88 poin.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berhasil mengamankan wilayah positif pada penutupan, dengan sektor perawatan kesehatan naik 0,47 persen, memimpin keuntungan. Sementara sektor industri mundur 0,49 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk.

Baca juga: Harga emas berjangka turun setelah Fed turunkan suku bunga
Baca juga: Wall Street ditutup bervariasi setelah Fed pangkas suku bunga

Dalam pekan yang berakhir 14 September, klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, tercatat 208.000, naik 2.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Kamis (19/9/2019).

Para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan klaim baru akan mencapai total 215.000 yang disesuaikan secara musiman.

Total penjualan existing-home (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales/rumah bekas) di AS, naik 1,3 persen dari Juli ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 5,49 juta pada Agustus, menurut National Association of Realtors. Angka tersebut mengalahkan konsensus pasar.

Wall Street juga terus mencerna keputusan Federal Reserve terbaru tentang suku bunga. Bank sentral AS pada Rabu (19/9/2019) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin di tengah meningkatnya risiko dan ketidakpastian yang berasal dari ketegangan perdagangan dan perlambatan ekonomi global, menyusul penurunan suku bunga pada Juli yang merupakan yang pertama dalam lebih dari satu dekade.

Baca juga: OECD perkirakan pelambatan lebih lanjut ekonomi global 2019 dan 2020

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019