Jakarta (ANTARA) - Fans Liverpool berbondong-bondong mendorong manajemen The Reds agar mendatangkan bintang Borussia Dortmund, Marco Reus, namun di lain pihak, mereka berharap memperoleh Kai Havertz.

Pemilik The Reds - julukan bagi Liverpool - John W Henry diminta agar mengambil langkah positif untuk merespons permintaan fans itu dengan merekrut pemain timnas Jerman tersebut.

"Datangkan Reus!," tulisan pesan via media Tweeter pada September 2019, yang mendapat tanggapan ramai di laman Liverpool.

Reus yang kini berusia 30 tahun diharapkan dapat dilatih kembali oleh Juergen Klopp yang kini membesut Liverpool.

Hanya saja, seruan gencar itu justru melemah, untuk merekrut gelandang serang tersebut ke kubu Anfield. Kini harapan beralih kepada pemain muda Jerman, Kai Havertz.

Kai Havertz, bintang Leverkusen, yang kini berusia 20 tahun, dipandang sebagai salah satu pemain muda yang bakal bersinar di Eropa.

Sejumlah spekulasi menyebutkan bahwa banyak klub top di Eropa, termasuk Liverpool, mengincar Kai Havertz.

Dengan begitu, keinginan merekrut Marco Reus justru kehilangan relevansi bagi Liverpool, mengingat The Reds mendambakan asupan energi dari pemain muda, mengingat persaingan demikian ketat di kompetisi domestik dan Eropa.

Kini fans Liverpool cenderung berpaling kepada Havertz. Harian kondang yang terbit di Jerman Bild mengklaim bahwa Liverpool menaruh minat merekrut Havertz yang kini membela Bayer Leverkusen.

Mereka menulis, sebagaimana ditulis oleh Sport Witness, "Havertz memutuskan terbuka bagi kemungkinan klub manapun. Semua klub top di Eropa tertarik mendapatkan dia."

"Apakah juara Liga Champions, Liverpool, Juventus atau Paris Saint-Germain. Klub-klub itu berebut mendapatkan gelandang itu yang dikenal memiliki kemampuan kaki kiri yang mumpuni."

"Bayern Muenchen, Barcelona, ​​dan Real Madrid saat ini berpeluang besar."

Hanya saja, Liverpool perlu lebih mencermati lantaran harga yang diminta Leverkusen demikian besar untuk merekrut Havertz.

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019