Di Payangan ini khususnya di Desa Kerta kami melihat potensi Heliconia sebagai salah satu jenis floricultura sangat besar. Dengan adanya kunjungan ini kita bisa meyakinkan negara-negara peserta bahwa Indonesia mempunyai potensi floris yang cukup besa
Gianyar, Bali (ANTARA) - Peserta World Flower Council (WFC) Summit 2019 yang diadakan di Nusa Dua, Bali pada 19-22 September 2019, mengunjungi Sekar Bumi Farm, perkebunan bunga di Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Jumat.

WFC Summit merupakan ajang bagi anggota untuk berkumpul dan berdiskusi perihal perkembangan industri bunga dan dekorasi.

Acara ini bukan hanya ditujukan bagi anggota saja, tetapi juga bagi pencinta dan pelaku industri bunga serta, baik aktif berperan dalam skala nasional maupun internasional, kata Kepala Dinas (Kadis) Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gianyar, Dewi Harian. 

Pada tahun ini, WFC Summit diselenggarakan di Nusa Dua Bali (19-22/9) dan dihadiri anggota dari sekitar 20 negara.

Pada hari kedua, Jumat, serangkaian dari acara tersebut anggota WFC Summit melakukan Fieldtrip atau kunjungan peserta ke Sekar Bumi Farm di Desa Kerta Kecamatan Payangan, Gianyar. Rombongan diterima oleh Asisten Administrasi dan Kesra Setda Gianyar Wayan Suardana dan pemilik Sekar Bumi Farm I Ketut Subagia.

Baca juga: Gianyar jadi kota kerajinan dunia

WFC Summit tahun ini dikemas melalui berbagai serangkaian program menarik yang didedikasikan bagi seluruh pelaku industri bunga. Misalnya dengan melakukan kunjungan bersama ke perkebunan Sekar Bumi Farm yang merupakan taman bunga Heliconia terbesar di Bali.

Seperti ditegaskan oleh Ani Andayani, Direktur Floricultura Kementerian Pertanian periode 2010-2015, bahwa sekar bumi yang berlokasi di Desa Kerta Payangan, Gianyar Bali merupakan salah satu perkebunan dengan jenis tanaman dan spesies Heliconia yang bervariasi dan menyimpan berbagai kekayaan sejarah, seni dan budaya yang masih dipertahankan penduduk setempat.

Perkebunan ini sekaligus menjadi contoh agrowisata bunga yang menyeluruh. Hal ini sejalan dengan tujuan dari diadakannya WFC Summit diantaranya adalah sebagai ajang komunikasi bagi pecinta, desainer, kurator dan pelaku di industri perbungaan. Sekaligus untuk mempererat hubungan antar anggota organisasi World Flower Council.

Ajang ini juga dapat dimanfaatkan sebagai ajang komunikasi sekaligus juga sebagai wadah untuk berbagi tren ilmu seni merangkai bunga sekaligus memperluas jaringan dalam mengembangkan potensi ekspor bunga-bunga tropis.

“Di Payangan ini khususnya di Desa Kerta kami melihat potensi Heliconia sebagai salah satu jenis floricultura sangat besar. Dengan adanya kunjungan ini kita bisa meyakinkan negara-negara peserta bahwa Indonesia mempunyai potensi floris yang cukup besar, " kata Ani Andayani. 

Bahkan floricultura bukan hanya sebagai estetika namun juga sebagai penyumbang gerakan lingkungan lebih baik. Hanya saja untuk menjadikannya sebagai nilai ekonomi estetika saja tidak cukup harus bersinergi dengan aspek-aspek lainnya seperti objek wisata, sebagai rental, maupun dekorasi hotel, restoran atau dekorasi pernikahan, katanya. 

Baca juga: Gianyar masuk 10 besar pemerintahan terbaik se-Indonesia

Harapan yang cukup besar atas kunjungan anggota WFC Summit juga ditaruh oleh I Ketut Subagia, pemilik Sekar Bumi Farm, yakni agar para peserta ini nantinya dapat mempromosikan keberadaan Sekar Bumi Farm sebagai salah satu destinasi wisata di Bali dengan konsep pertanian yang berwawasan wisata.

Sementara itu Wayan Suardana merasa bangga WFC Summit telah memilih Kabupaten Gianyar sebagai tempat kunjungan dalam pelaksanaan kegiatan.

"Semoga kunjungan ini dapat memberi manfaat sebagi ajang promosi Sekar Bumi Farm dan objek wisata lainnya yang ada di Kabupaten Gianyar," katanya.

Baca juga: Menpar ajak Taman Nusa Gianyar promosikan Wonderful Indonesia
 

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019