Jakarta (ANTARA) - Smartphone terbaru Apple, iPhone 11, resmi meluncur di Apple Store China hari ini.

Reuters melaporkan hanya ada antrean pendek di depan Apple Store, yang sangat berbeda dari beberapa peluncuran sebelumnya di mana ratusan orang antre bahkan berkemah di depan Apple Store.


Performa penjualan deretan smartphone terbaru dari raksasa teknologi asal AS itu nampaknya sedang diawasi dengan ketat di pasar ponsel cerdas terbesar di dunia itu.

Apple dilaporkan telah kehilangan daya saingnya dengan para kompetitor pembuat handset yang lebih murah dan penuh fitur dalam beberapa tahun terakhir.

Reuters melaporkan, jumlah antrean di toko-toko Shanghai dan Beijing, sangat kontras dengan tahun-tahun sebelumnya ketika ratusan orang menunggu berjam-jam di luar toko Apple untuk menjadi yang pertama yang mendapatkan perangkat tersebut tersebut.

Namun, jumlah antrean tersebut dilaporkan bergerak secara online di mana prapenjualan iPhone 11 dimulai pekan lalu. Para analis mengatakan penjualan seri iPhone 11 memulai awal yang lebih baik daripada tahun lalu.

Baca juga: Apple resmi rilis iOS 13, begini tampilannya

Baca juga: Apple investasi Rp3,5 triliun ke Corning untuk produk baru


Situs e-commerce China JD.com mengatakan baru pertama pra-penjualan untuk seri iPhone 11 naik 480 persen dibandingkan penjualan iPhone XR, yang memiliki level harga yang sama, tahun lalu.

Di antara pelanggan yang membeli secara langsung di App Store adalah seorang programer bernama Liu, yang mengatakan dia memiliki model dari setiap seri Apple sejak 3G.

Dia mengatakan sangat tertarik dengan iPhone 11 Pro yang lebih mahal, yang memiliki tiga kamera di bagian belakang.

"Ketika mengambil foto, lebih baik untuk pemotretan malam hari dan gambarnya lebih jelas," kata dia kepada Reuters.

Baca juga: iPhone 11 Pro warna emas tak laku

Baca juga: Bos Disney mundur dari jajaran direksi Apple


Pelanggan lain, mengatakan bahwa mereka khawatir jaringan generasi kelima tidak dapat diaktifkan, membuat smartphone terbaru Apple tersebut berada di belakang model 5G yang sudah dirilis Huawei, dan pesaingnya Vivo.

"Menurut saya pada akhir tahun depan, terutama di kota-kota besar seperti Beijing, 5G akan menjadi hal biasa. Jika mereka tidak meneliti ini maka mereka akan jauh tertinggal," kata pegawai negeri sipil Liu.

Peluncuran iPhone 11 di China dilakukan sehari setelah Huawei meluncurkan Mate 30 dan Mate 30 Pro.

Huawei dilaporkan mengalami lonjakan dukungan dari konsumen China setelah merek tersebut terjebak dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan China, yang pada gilirannya memakan pangsa pasar Apple di negara itu, demikian Reuters.

Baca juga: Apple hadirkan generasi terbaru iPad dengan harga lebih murah

Baca juga: Apple siap luncurkan layanan "streaming" berlangganan TV+

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019