Koperasi sedang mengajukan pembiayaan ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM untuk investasi tersebut
Jakarta (ANTARA) - Koperasi perikanan Mina Bahari di Indramayu dan PT Aruna Industri Bintan di Bintan akan menjalin kemitraan untuk membangun pabrik tepung protein ikan berkapasitas produksi 20 ton per bulan.

Sekretaris Koperasi Mina Bahari Royani di Indramayu, Sabtu, mengatakan Koperasi Mina Bahari akan berinvestasi membangun pabrik dengan nilai Rp 11,9 miliar, menyediakan bahan baku dan tenaga kerja.

“Adapun PT Aruna bertindak sebagai jaminan pemasaran, penyedia teknologi, dan pendampingan,” katanya.

Pihaknya sangat optimistis dengan rencana pembangunan pabrik tersebut, apalagi Koperasi  nelayan itu sangat menantikan pabrik tersebut.

"Koperasi sedang mengajukan pembiayaan ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM untuk investasi tersebut. Kami mengharapkan pendanaan tersebut dapat segera cair agar pembangunan pabrik cepat terealisasi, rencananya Oktober 2019,” kata Royani.

Jenis ikan yang dibutuhkan untuk membuat tepung protein ikan, kata dia, adalah ikan pirik yang harganya sangat murah Rp1.500-Rp3.000 per kilogram.

"Nelayan akan mendapat jaminan harga yang lebih baik dan ikan terserap habis oleh pabrik. Ini akan mendorong semangat nelayan menangkap ikan dan kesejahteraan nelayan,” kata Royani.

Dirut LPDB KUMKM Braman Setyo mengatakan pengajuan kredit oleh Koperasi Mina Bahari kini sedang diproses tim analisis.

"Sudah lolos dari desk review dan pekan ini akan dilakukan on the spot checking ke Indramayu," kata Braman.

Dirut PT Aruna Industri Bintan Yogi Arrie mengatakan dalam kerja sama antara koperasi dan perusahaan adalah mitra sejajar. 

Seluruh produk tepung protein ikan tersebut akan dipasok ke Kimia Farma. Pihaknya sudah mengadakan MoU dengan Kimia Farma untuk memasok 80 ton protein ikan per bulan.



 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019