Perlu adanya insentif dan subsidi yang cukup bagi pertanian organik bahkan jika perlu lebih besar bila dibandingkan dengan subsidi bagi non-organik
Purwokerto (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Loekas Soesanto mengingatkan pentingnya pemberian insentif atau subsidi untuk pertanian organik guna mendorong pengembangan sektor tersebut di Tanah Air.

"Perlu adanya insentif dan subsidi yang cukup bagi pertanian organik bahkan jika perlu lebih besar bila dibandingkan dengan subsidi bagi non-organik," kata Loekas di Purwokerto, Minggu.

Dia mengatakan pemberian subsidi akan makin meningkatkan minat petani untuk budidaya pertanian organik.

Baca juga: Pertanian organik dinilai dapat kurangi biaya produksi

Menurut dia, ada sejumlah kendala dalam mengembangkan pertanian organik yang perlu menjadi perhatian para pihak terkait.

"Misalnya, perlu sosialisasi yang masif tentang pentingnya produk organik di tengah masyarakat, karena minat terhadap produk non-organik masih lebih tinggi dibanding organik," katanya.

Selain itu, tambah dia, banyaknya penggunaan pestisida kimia juga menjadi kendala tersendiri.

Baca juga: Wagub Lampung dorong masyarakat kembangkan konsep pertanian perkotaan

"Karena itu perlu regulasi pemasaran pestisida organik, yang ada baru pestisida hayati dan pestisida botani," katanya.

Sebelumnya, dia mengatakan bahwa pertanian organik sangat menguntungkan bagi petani karena dapat mengurangi biaya produksi.

Menurut dia, pertanian organik juga dapat berdampak positif bagi kesehatan.

"Sangat berdampak positif bagi kesehatan dan lingkungan karena tidak terpapar bahan-bahan kimia selain itu tanah yang digunakan juga menjadi lebih gembur dan sehat," katanya.

Baca juga: Petani Bangka diminta kembangkan pertanian organik berbasis korporasi

Selain itu, dia juga mengingatkan mengenai pentingnya modernisasi pertanian khususnya pada era revolusi industri 4.0.

"Modernisasi sangat penting dalam rangka menghadapi revolusi industri 4.0, selain itu modernisasi dapat menumbuhkan minat petani milenial untuk mengembangkan sektor pertanian," katanya.

Dia mencontohkan modernisasi pertanian dapat berupa pemanfaatan drone untuk penyemprotan, serta penggunaan alat-alat pertanian modern lainnya.

Baca juga: Kementerian Pertanian sertifikasi petani organik

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019