Jakarta (ANTARA) - Sebastian Vettel membutuhkan lebih dari satu tahun untuk meraih kemenangan ke-53 di Formula 1 dengan menjuarai Grand Prix Singapura, Minggu malam.

Pebalap Ferrari itu merayakan kemenangannya di trek jalan raya yang bertabur sinar lampu sementara rekan satu timnya, Charles Leclerc melengkapi kegembiraan tim berlogo kuda jingkrak itu sebagai runner-up. Finis 1-2 untuk Ferrari malam itu.

"Semua mungkin tak berjalan lancar, ditambah aku membuat kesalahan ketika balapan di Monza, itu kesalahanku. Tapi secara keseluruhan itu bagian dari permainan. Aku telah menunggu dalam waktu yang sangat lama. Terkadang ini lah bagaimana keadaan bisa berbalik," kata Vettel seperti dikutip Reuters.

Baca juga: Vettel akhiri puasa kemenangan dengan juarai GP Singapura

Vettel tiba di Singapura di bawah tekanan setelah dia melintir di Monza dan dikenai sanksi oleh steward karena kembali ke trek dengan cara yang membahayakan. Juara dunia empat kali itu juga terakhir kali naik podium teratas di Belgia pada Agustus 2018.

Sedangkan rekan satu timnya yang berusia 21 tahun, Leclerc mendapatkan hati para tifosi Ferrari setelah mempersembahkan kemenangan bagi tim Italia itu di balapan kandang sejak terakhir kali mereka menang pada 2010.

Satu pekan sebelum Monza, pebalap asal Monako itu membawa Ferrari menang untuk pertama kalinya musim ini ketika di Spa, Belgia.

Setelah itu Leclerc bahkan disebut-sebut sebagai pebalap nomor satu Ferrari.

Baca juga: Diam-diam Vettel berjasa atas kemenangan Leclerc di Spa

Di tengah kemenangan yang sedikit kontroversial di Singapura, setelah diuntungkan oleh strategi Ferrari yang melakukan pitstop lebih awal ketimbang Leclerc, podium itu sangat lah berarti bagi sang pebalap Jerman itu.

"Aku mendapat banyak energi di beberapa akhir pekan belakangan lewat pesan yang aku terima dari rekan-rekan di dunia balap, dari mereka yang aku telah kenal lama tapi khususnya dari para fan," kata Vettel.

"Ketika kalian baca pesan itu dan perjuangan orang-orang dalam hidupnya, beberapa sangat mendalam dan pribadi, itu mengena dan memberiku banyak keyakinan untuk terus mencoba."

Damon Hill, juara dunia 1996 pun memuji penampilan Vettel hari itu.

"Aku kira banyak orang yang melihat balapan ini dan mengatakan orang ini telah usai masanya," kata Hill kepada Sky Sports.

"Beberapa dari mereka mengatakan jika dia tak akan bisa kembali dari itu (penampilan buruk di Monza). Tapi lihat, dia melakukan itu hari ini."

Baca juga: Kubica tinggalkan Williams di akhir musim

Baca juga: Formula 1 umumkan kalender provisional 2020



 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019