Cisarua, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin memaparkan sejumlah potensi wisata di Kabupaten Bogor ke Kementerian Pariwisata (Kemenpar)  saat penutupan 'Bogor Wonderful Golf' di Landing Paralayang, Kawasan Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin.

"Alhamdulillah Bogor dikaruniai selain gunung-gunung yang indah tapi juga lapangan golf. Kita punya 11 lapangan golf kelas internasional, banyak pegolf datang ke sini, kemudian balik lagi ke negaranya," ujarnya kepada Antara di lokasi.

Selain itu, menurutnya terdapat pula 101 curug yang berpotensi dikembangkan menjadi distinasi wisata. Tapi, untuk mengangkat potensi itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membutuhkan dorongan Kemenpar RI.

"Perlu dukungan Kementerian Pariwisata. Kami mohon bagaimana pariwisata di Kabupaten Bogor diperhatikan, terutama aksesbilitas," kata Bupati yang belum genap setahun memimpin Kabupaten Bogor itu.

Pemkab Bogor sudah menargetkan angka kunjungan wisata menjadi 10 juta wisatawan per tahun pada tahun 2020 dari kondisi sekarang yang angka kunjungan wisatanya baru 7,3 juta per tahun. Pasalnya, ketika angka kunjungan wisata meningkat, Pemkab Bogor akan mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari banyak sektor.

"Karena bisa mempengaruhi juga pemasukan dari sektor hotel, restoran, dan usaha kecil dan menengah (UKM) yang ada di Bogor," tuturnya.

Ade Yasin berharap Kabupaten bisa meniru kondisi pariwisata Malaysia, yang angka kunjungan wisata asal Indonesianya justru lebih tinggi dari jumlah penduduk Malaysia.

"Jangan mau kalah dengan Malaysia. Turis dari Indonesia yang datang ke Malaysia jumlahnya sudah melebihi dari jumlah penduduknya. Ini mesti dutiru," sebut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Menanggapi hal itu, Kabid Pemasaran Wilayah 1 Jawa Barat Kemenpar RI, Wawan Gunawan di tempat yang sama mengatakan bahwa harapan itu segera ditindaklanjuti melalui Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Diharapkan bisa menarik jumlah kunjungan wisatawan yang bisa mengangkat nama Kabupaten Bogor jadi mendunia," kata Wawan.(KR-MFS).

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019