New York (ANTARA) - Inggris, Jerman, dan Prancis pada Senin (23/9) menyatakan dukungan untuk Amerika Serikat (AS) dan ikut menyalahkan Iran atas serangan terhadap fasilitas perminyakan Arab Saudi.

Tiga kekuatan Eropa di dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut mendesak pemerintah Iran untuk menyetujui pembicaraan tentang program nuklir dan misil serta isu keamanan wilayah dengan negara-negara adidaya.

Ketiganya mengeluarkan pernyataan bersama setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu di sela-sela Sidang Umum PBB.

Para pemimpin itu berupaya untuk meredakan pertentangan yang memanas antara AS dan Iran akibat Presiden AS Donald Trump keluar dari perjanjian tahun lalu yang menjamin Iran bisa mengakses perdagangan dunia.

Baca juga: Iran akan kurangi komitmen pakta nuklir jika Eropa tak beraksi

AS kembali menerapkan sanksi terhadap Iran dan belakangan bahkan memperketatnya. Sementara Iran telah merespon dengan melanggar sejumlah batasan material nuklir menurut kesepakatan tahun 2015 dan akan mengurangi komitmen mereka dengan tenggat pada Oktober mendatang, kecuali negara-negara Eropa menepati janji untuk menyelamatkan pakta perjanjian tersebut.

“Sudah saatnya Iran menerima negosiasi dalam kerangka kerja jangka panjang untuk program nuklir serta isu-isu terkait keamanan regional, termasuk program misil dan program lainnya,” tulis Inggris, Jerman, dan Prancis dalam keterangannya.

Baca juga: Kesepakatan Iran hampir kandas, Eropa evaluasi langkah selanjutnya

Ketegangan mulai muncul pada 14 September dengan adanya penyerangan fasilitas perminyakan Arab Saudi, di mana pemerintah Saudi dan AS menyalahkan Iran. Namun, Iran menolak bertanggung jawab.

Kelompok Houthi yang merupakan aliansi Iran di Yaman, yang melakukan perlawanan terhadap koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi, mengklaim bahwa pihaknya melakukan penyerangan itu.

“Bagi kami jelas bahwa Iran memikul tanggung jawab atas serangan ini. Tidak ada penjelasan lain yang masuk akal. Kami mendukung penyelidikan yang sedang berjalan untuk menyusun rincian lebih lanjut,” tulis ketiga negara
menambahkan.

Baca juga: Iran: Uni Eropa gagal selamatkan perjanjian nuklir 2015

Sumber: Reuters

Penerjemah: Suwanti
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019