Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa infrastruktur digital di Indonesia, meliputi kelistrikan dan akses layanan internet, merupakan penunjang pelaksanaan ekonomi digital, sehingga ia mendukung pemerataan infrastruktur internet, listrik, dan satelit.

"Kalau disebutkan statistiknya, di Indonesia, mereka yang memiliki akses internet masih kurang dari 60 persen," kata Sri Mulyani usai peluncuran "Grab For Good" di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa.

Digital economy tidak bisa ambil peran kalau negara tidak ada infrastruktur internet, listrik, dan satelit,” lanjut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, menekankan pentingnya fasilitas listrik yang dilengkapi dengan internet.

Baca juga: Selesai diintegrasikan, Palapa Ring tunggu proses komersialisasi

Baca juga: Menkominfo pastikan jaringan Palapa Ring sudah beroperasi


“Beberapa kota juga masih butuh akses internet. Kalau dalam listrik pemerintah targetkan 100 persen rasio elektrifikasi di Indonesia. Tapi kalau punya listrik tapi tidak punya internet, kamu juga facing a handicap,” kata wanita yang akrab disapa Ani itu.

Maka, lanjut dia, diharapkan masyarakat Indonesia bisa mengakses internet dengan mudah sekaligus mendukung perkembangan ekonomi digital melalui pembangunan Palapa Ring oleh pemerintah.

"Untuk membangun konektivitas, terutama dengan Palapa Ring, itu juga salah satu cara (pemerintah) untuk bisa menyediakan infrastruktur (digital)," pungkasnya.

Sementara itu, infrastruktur Palapa Ring di Indonesia dibagi menjadi paket Barat, Tengah, dan Timur berdasarkan letak geografis. Palapa Ring Barat, yang sudah selesai sejak Maret 2018, menjangkau Riau, Kepulauan Riau hingga Pulau Natuna sepanjang 1.730 kilometer di laut dan 545 kilometer di darat.

Palapa Ring Tengah meliputi Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara. Sedangkan Palapa Ring Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua Barat dan pedalaman Papua.

Baca juga: Rudiantara: Palapa Ring Timur selesai

Baca juga: Menkominfo sebut akan ada Palapa Ring khusus Kalimantan

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019