Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan (start up) bidang layanan transportasi online, Grab, mengenalkan program terbarunya bertajuk "Grab For Good" yang mengusung inklusivitas bagi mitra difabelnya di Asia Tenggara.

"Pada intinya, program "Grab for Good" ini diharapkan menciptakan akses ekonomi, akses digital dan kesetaraan untuk semua orang di Asia Tenggara,” ujar Founder & CEO Grab Anthony Tan di sela-sela pengenalan program tersebut di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa.

Inklusivitas menjadi perhatian utama Grab dalam program ini. Sepanjang tahun 2019, perusahaan rintisan bergelar Decacorn itu mengklaim sudah memiliki 800 mitra pengemudi yang menyandang berbagai jenis disabilitas di seluruh Asia Tenggara.

Dan khusus untuk penyandang tuli, Grab menargetkan pertumbuhan mitra pengemudinya mencapai 1.000 orang yang bergabung pada tahun depan.

Baca juga: Grab gandeng Microsoft untuk pelatihan dan literasi digital

Baca juga: GrabFood klaim kuasai 50 persen pasar pesan antar makanan Indonesia

 
Perwakilan Grab, Pemerintah Indonesia, dan Gerkatin berfoto bersama dalam pengenalan "Grab For Good" yang digelar di The Westin Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2019). (ANTARA/Dea N. Zhafira)


Anthony juga mengatakan, pihaknya akan terus melakukan peningkatan fitur baru di dalam aplikasinya agar mempermudah mitra difabel untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Salah satunya adalah pesan khusus bagi user ketika mendapatkan mitra pengemudi tuli, sehingga harus menggunakan GrabChat.

Selain untuk mitra pengemudi, Grab juga menaruh perhatian bagi penggunanya.

Di Singapura dan Thailand telah terdapat fitur "GrabAssist", sebuah layanan transportasi yang ditujukan untuk pelanggan dengan kebutuhan khusus.

Sedangkan di Indonesia sendiri, Grab akan meluncurkan "GrabGerak" untuk mendukung kebutuhan pengguna penyandang disabilitas, di Medan dan Semarang pada Desember 2019.

Baca juga: GrabFood ekspansi jaringan pesan-antar makanan GrabKitchen

Baca juga: BGR Logistics jalin kerja sama dengan Grab Indonesia


Anthony pun mengatakan bahwa program "Grab For Good" merupakan program jangka panjang mereka yang dibantu dengan kolaborasi bersama pihak lain.

Lebih lanjut pria asal Malaysia itu mengatakan, program tersebut bukanlah sekadar slogan, melainkan merupakan salah satu hal yang telah mereka lakukan selama tujuh tahun sejak berdirinya perusahaan tersebut.

"Dulu kami hanya ingin menyediakan layanan taksi yang lebih aman. Sekarang, kami telah memperdayakan lebih dari 9 juta pengusaha mikro di platform Grab dan memberikan kesempatan lebih baik bagi mereka," pungkasnya.

Baca juga: Riset: Grab pimpin pasar transportasi online Indonesia dan Vietnam

Baca juga: Grab catat pendapatan mitra pengemudi capai Rp49 triliun

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019