Jakarta (ANTARA) - Ketua  DPR Bambang Soesatyo mengunjungi mahasiswa yang menjadi korban unjuk rasa  yang dirawat di Rumah Sakit Pelni karena pendarahan di kepala.

"Saya juga baru dapat kabar bahwa ada dari adik-adik saya dari Satuan Mahasiswa dan Pelajar Pemuda Pancasila yang terluka karena demo. Saya ingin melihat keadaannya sejauh mana luka yang diderita oleh adik saya itu," ungkap Bambang Soesatyo ketika ditemui awak media di RS Pelni, Jakarta pada Rabu siang.

Dikelilingi oleh anggota-anggota Pemuda Pancasila yang berseragam oranye dan hitam, Bambang mengatakan dia berharap para mahasiswa bisa menahan diri.

Dia juga berharap aparat keamanan juga menahan diri dan lebih bijaksana menghadapi mahasiswa yang datang ke DPR. Mahasiswa datang untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Baca juga: Mahasiswa katakan perusuh demonstrasi di DPR tanpa jaket alma mater

Dia meminta mahasiswa untuk tidak terprovokasi dan mengikuti irama pihak lain yang ingin memanfaatkan keinginan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dan mengubahnya menjadi aksi anarkis.

"Kita sebagai warga negara boleh menyampaikan aspirasi, kapanpun saya siap menerima di DPR. Tapi jangan menimbulkan anarki apalagi terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Sebelumnya, mahasiswa bernama Faisal Amri dilarikan ke RS Pelni pada Selasa malam setelah ditemukan tidak sadarkan diri di sekitar DPR. Dia dibawa oleh teman-teman dan pegawai konstruksi yang berada di sekitar Senayan.

Menurut keterangan Direktur RS Pelni dr Dewi Fankhuningdyah, kondisinya saat ini sendiri sudah mulai membaik setelah dilakukan operasi meski belum stabil,

"Kondisi terakhir pasien cukup baik, progres cukup memuaskan tapi masih dalam keadaan yang tidak stabil sehingga pasien masih membutukan pengawasan di ICU," ungkap Direktur RS Pelni dr Dewi Fankhuningdyah kepada awak media mengenai kondisi terbaru mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Al Azhar tersebut.

Baca juga: 90 mahasiswa korban unjuk rasa DPR RI dirawat di RSPP
Baca juga: Pengamat: Medsos gembosi aksi unjuk rasa mahasiswa

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019