Jakarta (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B) memberangkatkan Tim Pemulihan Kelistrikan pasca aksi massa yang terjadi di Wamena dan menyebabkan kerusakan pada beberapa aset PLN.

Sebanyak 45 personel yang terdiri dari pegawai PLN dan mitra kerja diterjunkan untuk membantu pemulihan sistem kelistrikan di lokasi tersebut, berdasarkan data yang dihimpun Antara di Jakarta, Rabu.

Tim juga membawa beberapa peralatan yang diperlukan untuk pemulihan dan sarana komunikasi.

“Sampai menunggu keadaan kondusif, kami fokus untuk mengoperasikan pembangkit terlebih dahulu. Ada jaringan yang putus dan gardu yang terganggu, sehingga beberapa lokasi tidak dapat penerangan”, ujar General Manager PLN UIWP2B, J. A. Ari Dartomo.

Saat ini daya yang bisa disalurkan dari PLTMH Walesi, PLTMH Sinagma dan PLTD Sinagma sebesar 1,5 MW meningkat dibanding Senin malam, tambahan daya tersebut seperti penghantar ke Bandar Udara Wamena, Polres Jayawijaya, Kodim 1702 Jayawijaya dan RSUD Wamena sebagai posko sementara masyarakat.

“Untuk kerusakan atau aset apa saja yang terdampak, kami akan melakukan inventarisasi sepanjang jaringan terlebih dahulu apabila sudah ada petunjuk dari pihak keamanan”, tambahnya.

Terdapat beberapa penyulang yang masih belum bisa dinyalakan karena jaringan masih mengalami kerusakan. PLN masih terus berjaga dan mengupayakan pelayanan kelistrikan dengan memaksimalkan penyulang yang masih beroperasi.

Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memulihkan pasokan listrik secepatnya, namun tetap memprioritaskan keamanan dan keselamatan petugas”, ujarnya.


Baca juga: PLN prioritaskan pendistribusian listrik tempat pengungsian Wamena
Baca juga: Pengamat sarankan PLN siapkan pembangkit "mobile" di Papua
Baca juga: PLN Papua masih inventarisir kerusakan UP3 Wamena


Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019