Dua robot terbang tersebut akan diikutsertakan pada Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) pada 1- 6 Oktober 2019 di Pasuruan, Jawa Timur
Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 13 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Aceh yang tergabung dalam Seulawah Team berhasil menciptakan dua jenis robot terbang yaitu Siwah 9X7 dan Vertical Take Off Landing (VTOL).

Ketua Seulawah Team, Fenda Dwi Ariefianto di Banda Aceh, Rabu, mengatakan kedua robot terbang tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda masing-masing untuk VTOL menggunakan model drone jenis hexacopter, baterai 6 cell 5200 mAh, ÿmotor 470 KV dengan Thrust 1,6 Kg/motor dengan jangkauan tempuhnya sekitar 3 km dan mampu mengangkat beban sampai 5 kg.

"Dua inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah ini diluncurkan langsung oleh Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal," katanya.

Ia menjelaskan Siwah 9X7 menggunakan model wahana X8 Skywalker, digerakkan dengan motor 880 KV dan daya 1300 watt dengan jangkauan tempuh sekitar 30 km dan mampu mengangkat beban sampai 4,2 kg.

"VTOL ini bisa digunakan untuk drop logistik pada titik tertentu. Kalau Siwah dikhususkan untuk pemetaan wilayah bencana," katanya

Fenda menyebutkan 13 anggota Seulawah Team yang melahirkan robot terbang tersebut terdiri atas mahasiswa Teknik Sipil, Industri, dan Elektro Fakultas Teknik Unsyiah. Mereka membutuhkan waktu selama tiga bulan guna menyelesaikan dua produk inovasi tersebut.

Baca juga: Pegiat robotika Indonesia butuh dukungan lebih besar

Ia mengatakan dua robot terbang tersebut akan diikutsertakan pada Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) pada 1- 6 Oktober 2019 di Pasuruan, Jawa Timur.

"Ini adalah tahun ketiga kami mengikuti kompetisi tersebut dan untuk tahun ini, kami ikut dua kategori yaitu Drop Zone dan Fixed Wing," katanya.

Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal mengatakan dirinya merasa sangat bangga atas inovasi dari mahasiswa Unsyiah tersebut, di mana dalam tiga tahun terakhir,

Unsyiah bertekad untuk memberikan dukungan penuh bagi mahasiswanya  yang ingin berinovasi atau mengikuti kompetisi di level nasional serta internasional.

"Inovasi ini adalah pembuktian bahwa mahasiswa Unsyiah juga mampu menciptakan suatu yang istimewa dan dengan hadirnya inovasi seperti ini, nama Unsyiah bisa semakin dikenal," kata Rektor.

Rektor juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya PLN Aceh atas dukungan dana sehingga lahir inovasi mahasiswa tersebut. Keberhasilan inovasi tersebut juga merupakan hasil kerja keras serta kekompakan mahasiswa dalam mewujudkan suatu produk inovasi.

"Tanpa kemampuan dalam mengatur tim, mungkin robot terbang ini tidak akan bisa terwujud. Inilah pembelajaran yang sangat mahal. Bagaimana kita mampu mengatur sebuah tim," katanya.

Dalam kegiatan peluncuran yang dilakukan di Unsyiah tersebut turut hadir Wakil Rektor III Unsyiah Dr Alfiansyah Yulianur, General Manager PLN UIW Aceh, Jefri Rosiadi, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unsyiah Dr. Taufik Fuadi Abidin dan Dekan Fakultas Teknik Unsyiah Dr Taufiq Saidi.
Baca juga: ASEAN Robotic Day sebagai penguatan daya saing pegiat robotika

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019