Gorontalo (ANTARA) - Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku bersama Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam membentuk Sekolah Sungai di Provinsi Gorontalo dalam upaya meningkatkan kepedulian warga terhadap kebersihan dan kelestarian sungai.

Peluncuran Sekolah Sungai dan kampanye peduli sungai dilakukan di kawasan wisata alam Buntho Alale, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Rabu.

"Sungai jangan lagi dilihat sebagai tempat pembuangan sampah, namun sebagai sumber kehidupan yang harus terjaga," kata Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Darhamsyah.

Ia menjelaskan, kegiatan Sekolah Sungai akan difokuskan di kawasan sekitar Sungai Bone dan Sungai Bulango, dua sungai besar yang sekarang sudah tercemar.

Direktur Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda) Nurain Lapolo menambahkan Desa Alale akan menjadi lokasi prioritas Sekolah Sungai karena berada di bantaran sungai dan masyarakatnya antusias mengikuti kegiatan tersebut.

"Kepala Sekolah Sungai adalah Kades Alale sendiri, sekolah ini anggotanya adalah masyarakat desa, LSM, mahasiswa, dan pemerintah daerah," kata Nurain.

"Siapapun bisa menjadi anggota sekolah sungai, yang penting fokus dan komitmen menjaga sungai dan kualitas airnya," katanya, menambahkan, materi yang disampaikan dalam Sekolah Sungai antara lain penanganan sampah sungai dan pengelolaan kawasan sungai.

Dalam upaya menjaga daerah aliran sungai, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Japesda juga melakukan kegiatan pembersihan kawasan Sungai Alale dan penanaman pohon di bantaran Sungai Alale serta mengadakan kursus pemantauan kualitas air menggunakan metode biomonitoring.

Sampah yang dikumpulkan dalam pembersihan Sungai Alale akan dipilah, sampak plastiknya akan didaur ulang dan sampah organiknya sebagian akan diolah menjadi kompos.

Baca juga:
Ambon kembangkan komunitas sekolah sungai
Pertamina inisiasi Sekolah Peduli Aliran Sungai di Desa Merbau

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019