Ambon (ANTARA) - Situasi Kota Ambon, Maluku pada Kamis (26/9) siang sekitar pukul 11.40 WIT, sudah kembali tenang setelah pemberitahuan tidak adanya potensi tsunami usai gempa bermagnitudo 6,8 yang melanda wilayah itu sekitar pukul 06.46 WIB.

Wartawan ANTARA di Ambon melaporkan bahwa warga yang sempat panik dan pergi berbondong-bondong ke dataran tinggi, sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing setelah mendengar kabar tidak adanya potensi tsunami.

Meski demikian, hingga siang hari gedung-gedung perkantoran baik pemerintah maupun swasta masih terlihat sepi karena ditinggal karyawannya yang sejak pagi berupaya menyelamatkan diri dan keluarganya masing-masing usai gempa yang guncangannya begitu kuat dirasakan warga setempat.

Sejumlah tempat perbelanjaan di pusat Kota Amon, seperti Ambon Plaza, Fritz (swalayan), Maluku City Mall, dan Ambon City Center juga terlihat masih tutup.
Bahkan, sejak terjadinya gempa pada Kamis pagi, sejumlah warung kecil pun belum terlihat buka hingga Kamis siang.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Provinsi Maluku, Wellem Wattimena, berharap warga Kota Ambon tenang dan tidak panik karena gempa tidak berpotensi tsunami. "Jangan panik dan jangan cemas, semoga Tuhan melindungi kita semua," ujarnya.

Sebelumnya, Kamis pukul 06.46.44 WIB, wilayah Kota Ambon dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi bermagnitudo 6,8, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 6,5.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyatakan episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,43 LS dan 128,46 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 42 km arah timur laut Kota Ambon, Propinsi Maluku pada kedalaman 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Hingga satu jam setelah terjadinya gempa pertama, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempabumi susulan (aftershocks) dengan magnitude terbesar 5,6.
Baca juga: Satu meninggal tertimbun longsor akibat gempa di Ambon
Baca juga: Gempa susulan magnitudo 5,6 terjadi di Ambon
Baca juga: Warga Ambon panik cari dataran tinggi, lalu lintas macet

Pewarta: John Nikita S/Arief Mujayatno
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019