Texas (ANTARA) - Lelaki yang divonis karena membunuh istri dan dua putra tirinya dan secara seksual menyerang dua putri tirinya pada 2007, mengatakan kepada mereka bahwa ia yakin pasangannya meracuninya, dijadwalkan dihukum mati pada Rabu (25/9)

Robert Sparks (45) dijadwalkan dihukum dengan disuntik mati pada pukul 18.00 waktu setempat (Kamis, 06.00 WIB) di ruang hukuman mati milik negara bagian di Huntsville.

Mahkamah Agung AS menolak petisi bagi penundaan hukuman mati sekitar satu jam sebelum Sparks dijadwalkan menjalani hukuman mati.

Seorang juri Dallas pada 2008 menjatuhkan hukuman mati atas Sparks karena ia membunuh istrinya, Chare Agnew, dan dua putra tirinya --Harold (9) dan Raekwon (10).

Sparks dituntut karena menikam Agnew dengan 18 tusukan saat istrinya sedang tidur di rumah mereka di Dallas pada 15 September 2007, sebelum membangunkan kedua anak lelaki itu, dan menikam mereka hingga mati di dapur.

Sparks lalu melanjutkan perbuatannya dengan membangunkan dua putri tirinya --LaKenya Agnew (14) dan Garysha Brown (12). Ia berbohong kepada mereka dan secara seksual menyerang kedua remaja perempuan tersebut. Ia lalu memberitahu kedua anak perempuan itu bahwa ibu mereka berusaha meracuni dia, kata dokumen pengadilan.

Sparks mengunci kedua putri mereka di kamar mandi dan meninggalkan rumahnya. Ia berhenti di rumah ibunya untuk meminjam mobil, dan kemudian ke rumah mantan pacarnya, tempat ia mengatakan kepada perempuan itu bahwa ia telah membunuh istrinya dan dua putra tirinya. Ia kemudian menghubungi polisi dan mengakui perbuatannya, demikian dokumen pengadilan.

Setelah melakukan perjalanan ke Austin selama beberapa hari, Sparks kembali ke Dallas dan ditangkap.

Sumber: Reuters
Baca juga: Texas eksekusi mati pria penembak tetangganya
Baca juga: Texas suntik mati pembunuh tiga anak
Baca juga: Texas hukum mati sosok supremasi putih yang bunuh pria kulit hitam

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019