Ambon (ANTARA) - Pulau Ambon di Provinsi Maluku pada Kamis hingga pukul 13.00 WIT menghadapi 54 gempa susulan setelah gempa dengan magnitudo 6,5 mengguncang wilayah itu pada pukul 08.45 WIT menurut data Stasiun Geofisika Kelas I Karang Panjang-Ambon.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Karang Panjang-Ambon Sunardi, magnitudo gempa-gempa susulan itu rata-rata 3 sampai 4. Hanya ada satu gempa susulan yang magnitudonya 5,6.

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi tersebut termasuk jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa Ambon dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar. Menurut hasil pemodelan, gempa bumi itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
 

Dinding gedung Fakultas Kehutanan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon yang mengalami keretakan akibat gempa tektonik bermagnitudo 6,5 yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya, Kamis (26/9) pagi sekitar pukul 08.46 WIT. (ANTARA/ Jimmy Ayal)


Sunardi mengimbau warga tetap tenang dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Kekuatan getaran gempa bumi dengan magnitudo 6,5 berkisar antara VI dan VII Modified Mercalli Intensity (MMI) dan mengakibatkan kerusakan jembatan dan bangunan di wilayah Ambon menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Gempa itu, menurut Dinas Sosial Maluku, juga mengakibatkan tiga warga meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Baca juga:
Gempa bumi magnitudo 6,5 guncang Ambon

Dinsos Maluku: tiga warga meninggal akibat gempa Ambon

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019