Kami yakin melalui kerja sama itu akan menguntungkan petani dengan meningkatnya pendapatan mereka
Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menyebutkan bahwa eksportir siap menampung komoditas manggis produksi petani daerah itu guna membantu pemasarannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.

"Kami yakin melalui kerja sama itu akan menguntungkan petani dengan meningkatnya pendapatan mereka," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna saat membuka kegiatan temu usaha kelompok tani dan eksportir di Lebak, Kamis.

Baca juga: Alas kaki dongkrak ekspor Banten Mei naik 61,35 persen

Kerja sama eksportir PT Mahkota dari Sukabumi dengan kelompok tani manggis di Kabupaten Lebak merupakan terobosan untuk meningkatkan pendapatan petani.

Selama ini, produksi manggis jika memasuki panen ditampung tengkulak sehingga tidak banyak meningkatkan pendapatan petani.

Namun, pihaknya optimistis melalui kerja sama itu pendapatan petani manggis Kabupaten Lebak akan meningkat.

Apalagi, harga manggis ditampung pengusaha ekspotir itu dengan harga pasaran.

Baca juga: Ekspor Banten turun 32,93 persen pada April

Saat ini, kata dia, produksi manggis terbesar di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Cipanas, Bayah, Muncang dan Lebak Gedong.

Produksi manggis di daerah ini diekspor ke China, Korea Selatan, Jepang dan sejumlah negara di Eropa.

"Kami mendorong petani agar meningkatkan kualitas dan mutu buah manggis melalui penerapan rekayasa teknologi," katanya.

Direktur PT Mahkota Sukabumi Zaenal mengatakan, pihaknya siap menampung manggis petani Lebak berapa pun jumlahnya.

Sebab, permintaan pasar mancanegara cenderung meningkat, bahkan dirinya sudah menjalin kerja sama dengan China.

Baca juga: Nilai ekspor Banten Maret naik 16,64 persen

Namun, pihaknya tetap menginginkan manggis yang kualitasnya memenuhi syarat.

Karena itu, petani manggis dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas melalui perawatan pohon mulai dari tanam hingga panen.

"Kami siap menampung manggis Lebak untuk diekspor keluar negeri," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Desa Lehur Jaya Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak Ombi mengatakan, pihaknya merasa senang adanya kerja sama dengan pengusaha eksportir karena cukup membantu dalam pemasarannya.

Selama ini, petani kesulitan untuk memasarkan produk manggis yang panen setiap Februari-Maret.

"Kami mengapresiasi melalui kerja sama itu dipastikan produk manggis ditampung eksportir," katanya.

Baca juga: Ekspor nonmigas Banten Februari turun 9,74 persen

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019