Kota Bogor (ANTARA) - Direktur Saintifik International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (The Union) Paula Fujiwara mengatakan lebih dari 70 persen kematian global disebabkan penyakit tidak menular.

"Penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian antara lain penyakit kardiovaskuler seperti jantung dan stroke, kanker, dan penyakit pernafasan kronis," kata Paula dalam Pertemuan keempat Aliansi Kota-Kota Asia Pasifik untuk Pengendalian Tembakau dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (4th APCAT Summit) di Kota Bogor, Kamis.

Paula mengatakan setiap tahun 15 juta orang berusia 30 tahun hingga 69 tahun meninggal dunia karena penyakit tidak menular, dan 86 persen diantaranya terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Menurut Paula, sebagian besar penyakit tidak menular sebenarnya dapat dicegah. Karena itu, tidak ada alasan bagi pemerintah negara-negara di dunia untuk bertindak.
Baca juga: The Union: Tembakau bunuh lebih dari delapan juta orang setiap tahun
Baca juga: Kurang aktivitas fisik berpotensi alami penyakit tidak menular

"Tidak ada alasan bagi kita untuk tidakk bertindak bula ingin memenuhi komitmen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan mengurangi jumlah penyakit tidak menular sebesar 25 persen pada 2025," tuturnya.

Penggunaan tembakau adalah faktor risiko utama yang umum terjadi pada penyakit tidak menular.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan terdapat 15 juta kematian muda pada usia 30 tahun hingga 69 tahun di seluruh dunia setiap tahun.

Baca juga: Ilmuwan: kelelawar bisa bantu manusia bangun kekebalan terhadap penyakit mematikan
Baca juga: Pengmas FIK UI bentuk komunitas penyakit tidak menular


Sebanyak 7,2 juta kematian disebabkan konsumsi tembakau dan 70 persen diantaranya terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Lebih dari 100 pemimpin daerah dari 40 kota di 12 negara di Asia Pasifik bertemu di Kota Bogor, Jawa Barat untuk membicarakan praktik pengendalian tembakau dan penanganan penyakit tidak menular.

Pertemuan 4th APCAT Summit diselenggarakan bersama oleh APCAT, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Pemerintah Kota Bogor, International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (The Union), dan Kemitraan untuk Kota Sehat.

Kemitraan Kota Sehat adalah jaringan global 54 kota yang berkomitmen untuk mengurangi penyakit tidak menular yang diumumkan pada Mei 2017, dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mantan Wali Kota New York Michael R Bloomberg yang didukung Bloomberg Philanthropies bekerja sama dengan WHO dan Vital Strategies.
Baca juga: Guru Besar : pola makan tepat cegah prevalensi penyakit tidak menular
Baca juga: Kasus penyakit tidak menular meningkat di seluruh Indonesia

 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019