Jakarta (ANTARA) - Dua mahasiswa yang menjadi korban luka-luka akibat kericuhan demonstrasi di sekitar Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diizinkan pulang dari Rumah Sakit  Pusat Pertamina jakarta, pada Jumat (27/9).

"Besok atau Jumat pagi, dua mahasiswa korban luka akibat kericuhan demonstrasi pulang setelah dilakukan observasi," ujar Kepala Manajemen Bisnis Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Agus W Susetyo saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Sampai sore ini dua mahasiswa korban demonstrasi tersebut masih dirawat di ruang perawatan umum. "Kondisi dua mahasiswa tersebut stabil, lancar diajak komunikasi," kata Agus.

Dua mahasiswa tersebut mengalami luka atau trauma di bagian kepala dan memar di area punggung.

"Satu mahasiswa mengalami luka di bagian kepala dan sudah ditangani oleh dokter spesialis syaraf. Sedangkan satu mahasiswa lainnya sakit di area punggung. Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan CT Scan ada retak tulang punggung," ujar Agus.

Baca juga: Setelah jalani operasi di RSPP, kondisi satu mahasiswa membaik
Baca juga: RSPP: 3 mahasiswa yang jalani rawat inap dalam kondisi stabil
Baca juga: 90 mahasiswa korban unjuk rasa DPR RI dirawat di RSPP


Mahasiswa yang mengalami cedera di area punggung sudah ditangani oleh dokter spesialis ortopedi. "Mahasiswa tersebut sudah pakai korset khusus untuk cedera di area punggungnya," kata dia.

Sedangkan satu mahasiswa lainnya yang mengalami pendarahan di dalam kepala atau disebut pendarahan intrakranial sudah dipindahkan dari ruang perawatan intensif (ICU) ke ruang perawatan umum.

"Setelah jalani operasi selama dua jam, oleh dokter spesialis syaraf dan dokter spesialis bedah syaraf, kondisi terakhir pasien semakin membaik. Kemajuannya cukup memuaskan," ujar Agus.

Sore ini rencananya pasien dipindahkan dari ruang perawatan intensif (ICU) ke ruang perawatan umum.

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019