Jangan sampai sektor logistik ini sebagai salah satu sumber perekonomian nasional tidak bisa dimanfaatkan,...
Jakarta (ANTARA) - Institut Pertanian Bogor (IPB) mendorong peningkatan pemanfaatan jasa kemaritiman khususnya pelabuhan dalam rangka memanfaatkan potensi sektor logistik yang dimiliki Indonesia.

"Aspek pemanfaatan jasa kemaritiman, khususnya untuk pelabuhan masih minim. Oleh karena itu kami ingin mendorong peningkatan tersebut," ujar Rektor IPB Arif Satria di sela-sela konferensi internasional yang digelar di Jakarta, Kamis.

Arif menjelaskan bahwa kalau melihat rangking Indonesia dalam indeks performa logistik kita berada dalam urutan ke-46. Tentunya ini tantangan bagi Indonesia, di mana perbaikan infrastruktur pelabuhan menjadi hal penting karena bisa mendorong pemanfaatan dan utilitas pelabuhan di Indonesia sehingga banyak kapal yang pada akhirnya memanfaatkan jasa tersebut.

"Jangan sampai sektor logistik ini sebagai salah satu sumber perekonomian nasional tidak bisa dimanfaatkan, karena melihat potensi sektor logistik dimiliki Singapura saja bisa mendongkrak perekonomian negara tersebut apalagi potensi logistik yang dimiliki Indonesia," katanya.

Menurut studi yang dilakukan oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB tahun 2018, kontribusi dari pelabuhan nasional hanya sekitar 20 persen. Sedangkan kontribusi dari sektor maritim terhadap PDB nasional tahun 2015 sekitar 28,34 persen.

Sementara itu menurut Indeks Performa Logistik atau Logistics Performance Index (LPI) Indonesia menempati posisi 46 dengan skor 3,15. Posisi ini naik dari peringkat sebelumnya pada 2016, yaitu posisi ke-63 dengan skor 2,98.

Baca juga: Ma'ruf Amin dorong pelabuhan jadi "hub" global

Sebelumnya Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 KH Ma'ruf Amin mendorong pelabuhan di Indonesia mampu menjadi hub global.

Menurut dia, melalui kebijakan tersebut diharapkan pelabuhan Indonesia bisa menjadi yang terbaik di negara-negara di kawasan Asia Tenggara maupun Asia.

Jika beberapa pelabuhan Indonesia mampu menjadi hub port internasional, tidak perlu lagi transshipment sehingga bisa menurunkan biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk Indonesia.

Sebagai negara yang 70 persen lebih wilayahnya didominasi perairan, sudah sewajarnya Indonesia unggul di sektor kemaritiman baik pada tingkat nasional, regional maupun global terutama dalam bidang kepelabuhanan, pelayaran dan logistik. Namun demikian, sampai sekarang bangsa Indonesia memang belum optimal memanfaatkan hal-hal tersebut.

Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya dan terobosan di sektor kemaritiman ini. Presiden Joko Widodo telah menggaungkan dan menegaskan Indonesia sebagai poros maritim dunia, membuat kebijakan yang mendukung gagasan tersebut juga sudah dilakukan misalnya dengan membentuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, membuat kebijakan mengenai tol laut yang menjadi program untuk meningkatkan konektivitas nasional serta menurunkan disparitas ekonomi dan harga antarwilayah di Indonesia.
Baca juga: Guru Besar IPB harap pemerintah lakukan audit kepatuhan cegah karhutla

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019