Baja impor membunuh kami
Ecorse/River Rouge, Michigan (ANTARA) - Di sejumlah kota baja Michigan, Amerika Serikat tarif baja dimaksudkan untuk menghidupkan kembali pekerjaan industri. Namun, beberapa pekerja baja yang mendukung tarif Presiden AS Donald Trump untuk baja asing tahun lalu sekarang mulai diberhentikan, sebagai konsekuensi yang tidak disengaja dari kebijakan America First-nya.

Produsen baja terkemuka AS, United States Steel Corp bereaksi terhadap permintaan yang kendur dari para pembuat mobil yang terhuyung-huyung dari harga baja yang lebih tinggi.

Harga baja menguat mengikuti tarif yang diberlakukan pada Maret 2018, memberi optimisme di kota-kota baja Amerika Serikat. Tetapi harga yang lebih tinggi kemudian mengurangi permintaan dari produsen mobil yang telah diperas oleh permintaan yang melambat untuk sedan tradisional bertenaga bensin.

Tarif Trump masih menikmati dukungan di komunitas Rust Belt yang membantu memilihnya pada 2016. Namun PHK Steel, pertama kali dilaporkan oleh Reuters bulan lalu, menunjukkan beberapa risiko yang dihadapinya saat ia berupaya terpilih kembali pada 2020.

Harga baja memuncak pada Mei 2018 dan telah mundur ke tingkat pra-tarif setelah sejumlah pabrik Amerika meningkatkan produksi dan permintaan melemah.

Pada Juni, United States Steel Corp menganggarkan tanur tinggi di pabrik Great Lakes Works di kota Ecorse dan River Rouge Michigan, negara bagian pemilihan. Dua bulan kemudian, perusahaan memutuskan untuk melepaskan sementara 48 karyawan dan memperingatkan hingga 200 PHK lagi pada akhir September.

Pabrik Great Lakes, yang terletak di sepanjang sungai Detroit, terutama melayani industri otomotif yang sebagian besar berbasis di Michigan. Produsen mobil AS, General Motors Co, menutup produksi di tiga pabrik perakitan dan tahun lalu mengatakan tarif-tarif baja impor merugikannya satu miliar dolar AS.

Di industri manufaktur logam utama di Wayne County, Michigan, rumah dari Great Lakes Works dan "The Twin Steel Cities" dari Ecorse dan River Rouge, lapangan kerja pada Maret turun 3,3 persen dari setahun sebelumnya.

Para pemimpin kota mengatakan bahwa tanpa tarif, situasinya bisa lebih buruk, mencatat bahwa sejak 2002, pabrik lokal berada di ambang penutupan.

"Baja impor membunuh kami," kata Walikota Rouge River, Michael Bowdler, yang diberhentikan pada 1981 dari Great Lakes Works. "Sesuatu harus dilakukan," kata Bowdler, seorang Demokrat.

Tahun lalu, United States Steel Corp mulai mengoperasikan kembali dua tanur tinggi dan mempekerjakan kembali sekitar 800 pekerja di pabrik Granite City di Illinois. Trump menyatakan di depan para pekerja yang bersorak bahwa United States Steel Corp "kembali".

Sejak 1 Maret 2018, saham United States Steel Corp telah anjlok 76 persen karena penurunan harga baja dan kekhawatiran tentang program investasi bersumber utang. Ketergantungan perusahaan yang berbasis di Pittsburgh pada sektor otomotif telah memperburuk rasa sakitnya, dan data yang dihimpun oleh Goldman Sachs menunjukkan biaya produksi United States Steel Corp di antara yang tertinggi di dunia.

Pekan lalu, United States Steel Corp memperingatkan bahwa penurunan harga baja akan membuat kerugian kuartal ketiga lebih curam dari yang diperkirakan. Dikatakan bahwa tanur tinggi di pabrik Great Lakes Works akan tetap nganggur setidaknya sampai akhir tahun.

Mereka telah mengusulkan investasi 600 juta dolar AS untuk meningkatkan Great Lakes Works dan membuatnya lebih efisien, komitmen yang disebut oleh para pejabat lokal. Tetapi United States Steel Corp menginginkan keringanan pajak dari Ecorse dan River Rouge untuk melakukan investasi, yang tidak akan menciptakan lapangan kerja baru.

Mereka telah menegosiasikan kesepakatan pajak serupa di Gary, Indiana.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019