Saya berharap diusut agar kasus seperti ini tidak terulang di masa mendatang
Jakarta (ANTARA) - Wartawan Okezone Puteranegara Batubara resmi melaporkan kasus pembakaran sepeda motor miliknya saat meliput demo pelajar di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.

"Saya berharap diusut agar kasus seperti ini tidak terulang di masa mendatang," kata Puteranegara menjawab pers di Jakarta, Jumat.

Kasus pembakaran motor yang dialami Putera dilaporkan ke Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Kamis (26/9).

Baca juga: Buyarkan pedemo, aparat tembakkan gas air mata di Palmerah

Laporan tersebut disertai dengan barang bukti berupa surat kepemilikan motor Honda Supra-X 125 dengan nomor. Polisi B 3993 BWV serta foto motornya yang terbakar saat demo yang melibatkan pelajar dari berbagai sekolah menengah tingkat atas di belakang Gedung DPR.

Laporan kasus pembakaran motor Puteranegara teregistrasi dengan Nomor 1782/K/IX/2019/Restro Jakarta Pusat.

Putera menceritakan motornya dibakar, setelah massa membakar Pos Polisi Palmerah, sesaat setelah polisi menembakkan gas air mata untuk memecah kerumunan.

Kondisi massa yang semakin memanas membuat massa turut membakar sepeda motor yang terparkir di Pos Polisi Palmerah. Salah satu motor yang terbakar adalah milik Putera.

Baca juga: Polisi negosiasi dengan pelajar STM yang berdemo di DPR RI

"Ada tiga motor yang dibakar, termasuk punya saya,” kata Putera.

Beberapa barang berharga milik Puteranegara yang tersimpan di bawah jok motor pun turut hangus dilalap si jago merah. Barang- barang tersebut adalah telepon genggam merek Oppo F9, kartu ATM MNC Bank, KTP serta SIM A dan C.

Sebelumnya, pada Rabu (25/9) demo pelajar di belakang Gedung DPR RI berakhir ricuh.

Beberapa pos polisi dibakar oleh massa yang marah akibat terkena gas air mata.

Baca juga: Polisi amankan demonstran di belakang Gedung DPR RI

Tidak hanya pos polisi, berbagai fasilitas umum lainnya seperti halte TransJakarta, taman kota, rambu penunjuk jalan, serta tempat sampah mengalami kerusakan akibat massa yang anarkis.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019