Kami juga mengimbau kepada semua kelompok masyarakat sipil, pemuda, dan mahasiswa, untuk menyampaikan aspirasi dan unjuk rasa dengan menaati peraturan perundang-undangan, serta sama-sama tetap menjaga suasana kondusif, kata Adnan
Jakarta (ANTARA) -
Massa yang diperkirakan berjumlah seribuan menyerukan aksi damai berkeliling kawasan Senayan, Jakarta Pusat, untuk meredakan situasi gelombang protes di lingkungan DPR/MPR RI, Jumat sore.
 
"Kami menyerukan empat aspirasi terkait situasi saat ini di Jakarta," kata koordinator aksi, Adnan, di Jakarta.
 
Massa yang tergabung dalam Masyarakat Penegak Demokrasi (MPD) dan Mahasiswa Cinta Damai berkeliling kawasan Senayan mengitari Jalan Gatot Subroto, Lapangan Tembak, dan Gerbang Pemuda menggunakan belasan unit minibus Metromini.
 
Aspirasi yang mereka sampaikan di antaranya mengimbau rakyat Indonesia untuk menjaga kondusivitas dalam membangun bangsa dan negara, serta menghindari hoaks atau berita bohong yang dapat memecah belah bangsa.

Baca juga: Polisi lakukan pendekatan persuasif kepada massa HMI
 
Massa yang didominasi usia remaja itu juga meminta semua pihak, aparat, pejabat negara dan warga negara untuk sama-sama menjaga Indonesia yang demokratis, aman dan damai.
 
"Kami juga mengimbau kepada semua kelompok masyarakat sipil, pemuda, dan mahasiswa, untuk menyampaikan aspirasi dan unjuk rasa dengan menaati peraturan perundang-undangan, serta sama-sama tetap menjaga suasana kondusif," kata Adnan.

Baca juga: Bakar ban, massa HMI desak akses menuju depan Gedung DPR dibuka
 
Massa berpakaian kaos putih itu memberikan dukungan kepada aparat penegak hukum untuk berkerja secara profesional serta mengedepankan ahak asasi manuia (HAM) dalam mengawal aksi kelompok masyarakat sipil.
 
Massa tampak menyanyikan lagu kebangsaan, orasi, pembacaan puisi dan pengibaran bendera Merah Putih.

Aksi yang berlangsung pukul 16.00 WIB ini berjalan kondusif dengan dikawal sejumlah aparat berseragam polisi.

Baca juga: Massa HMI berusaha menerobos menuju Gedung DPR-MPR RI

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019