umat islam bersama arus besar perubahan yang digelorakan mahasiswa
Jakarta (ANTARA) - Aksi Mujahid 212 Selamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mengajak seluruh umat islam untuk menyampaikan aspirasi terkait  pembangunan bangsa ke arah lebih baik.

"Seluruh anak bangsa baik mahasiswa, pelajar, ormas islam dan emak-emak militan serta seluruh umat islam untuk hadir dan bergabung bersama besok di titik kumpul," kata Ketua panitia aksi ustadz Edy Mulyadi melalui siaran persnya di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, awalnya aksi tersebut dinamakan Parade Tauhid Indonesia 2019. Namun, adanya perkembangan situasi dan kondisi di Tanah Air terjadi pergantian nama dan rute kegiatan.

"Dengan perubahan ini kami ingin kembali menegaskan, bahwa umat islam bersama arus besar perubahan yang digelorakan mahasiswa dan para pelajar SMU," ujar dia.

Secara umum, aksi tersebut ditujukan untuk memberikan kontribusi maksimal sehingga perubahan Indonesia menjadi lebih baik.

Baca juga: Bakar ban, massa HMI desak akses menuju depan Gedung DPR dibuka


Kemudian, terdapat pula sejumlah pertimbangan pada aksi tersebut terutama setelah beberapa kejadian  di Tanah Air. Pertama unjuk rasa mahasiswa yang berujung pada tindakan represif aparat, ujarnya.

Kedua, kata dia, munculnya aksi para pelajar sebagai sebuah fenomena yang sebelumnya tidak pernah terjadi dalam ekskalasi politik di Indonesia. Aksi itu berlangsung spontan tanpa komando serta berakhir ricuh dan diamankannya ratusan pelajar oleh pihak aparat.

Selanjutnya, kerusuhan di Wamena, Papua, yang memakan korban jiwa dan eksodus warga pendatang keluar dari wilayah tersebut. Kemudian persoalan kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap.

Beberapa kejadian tersebut dinilainya harus mendapat perhatian serius dari pemerintah agar segera dicarikan solusi terbaik demi kemajuan NKRI.

"Dengan semangat mujahid 212 mari kita kembali bersama-sama lakukan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik," ujar dia.

Baca juga: Keluarga Faisal Amir bisa tempuh jalur hukum

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019