Toyako, Jepang, (ANTARA News)- Gedung Putih, Rabu mengecam ujicoba penembakan rudal Iran yang dapat mencapai Israel dan memperingatkan republik Islam itu agar menghentikan program rudal balistiknya dengan "segera." "Pembangunan rudal-rudal balistik Iran adalah satu pelanggaran resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB dan sama sekali tidak konsekuen dengan kewajiban Iran pada dunia," kata jurubicara Gedung Putih Gordon Johndroe. "Iran harus menghentikan segera pembangunan rudal-rudal balistik, yang dapat digunakan sebagai kendaraan yang mengirim senjata-senjata nuklir," katanya memperingatkan di sela-sela KTT Kelompok Delapan (G-8) di Jepang. Pernyataan-pernyataannya dibuat setelah Iran melakukan uji coba penembakan rudal Shahab-3 di tengah-tengah kekuatiran menyangkut program nuklir republik Islam itu yang menurut Barat bertujuan untuk membuat senjata-senjata atom-- yang bisa menjurus pada perang. Shahab-3 termasuk diantara sembilan rudal yang diuji coba Rabu pagi dari sebuah lokasi yang tidak disebutkan namanya di gurun Iran, kata stasiun televisi berbahasa Arab Al Alam dan jaringan televisinya yang berbahasa Inggris Press-TV. "Pemerintah Iran hanya semakin menjauhkan rakyat Iran dari masyarakat internasional apabila negara itu melibatkan diri dalam kegiatan tersebut," kata Johndroe. Uji coba itu dilakukan saat negara-negara dunia berjuang bagi tanggapan Iran terhadap sebuah paket insentif ekonomi dan diplomatik bagi pembekuan program pengayaan uraniumnya. Teheran mengatakan usaha-usaha nuklirnya semata-semata untuk tujuan sipil. Presiden AS George W.Bush "dan mitra-mitra kami di Dewan Keamanan PBB, serta Jerman menginginkan masalah itu diselesaikan melalui jalur diplomatik, dan menawarkan kepada Iran satu paket yang insentif jika mereka menghentikan aktivitas-aktivitas pengayaan uraniumnya," kata Johndroe. "Mereka juga harus mengekang diri dari ujicoba-ujicoba lebih jauh jika mereka benar-benar ingin mendapat kepercayaan dunia," katanya dalam sebuah pernyataan, demikian diwartakan AFP. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008