Ketua UKMF AgBC Unand Wina Wahyuni di Padang, Sabtu mengatakan turnamen tersebut diikuti sebanyak 30 tim dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Harapan kami selaku panitia yang juga atlet kedepan ajang seperti ini akan selalu menjadi agenda rutin disamping Kejurda dan Liga karena dari kompetisi banyak pengalaman berharga yang dapat diperoleh,” kata dia.
Menurut dia olahraga bridge secara tidak langsung mengajarkan dan membantu mengasah logika, ketenangan dan bekerjasama dalam tim.
“Semoga peminat olahraga ini akan terus bertambah," katanya.
Sementara itu pembina UKMF AgBC Unand, Aprisal mengatakan AgBC merupakan Unit kegiatan Mahasiswa Fakultas Pertanian yang mewadahi atlet bridge.
Dia berharap Open Turnamen Bridge dapat melahirkan atlet bridge yang mampu bersaing di tingkat nasional dan Internasional dan juga mempererat silaturahim.
"Dibandingkan olahraga lain, bridge memang kurang populer, kendati demikian kita optimis dengan turnamen ini keberadaan Bridge akan lebih diketahui,” katanya.
Ketua Gabsi Sumatera Barat Rinold Thamrin yang membuka OTB mengatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa Unand yang juga sekaligus atlet olahraga Bridge Sumbar ini.
"Kita sangat mengapresiasi ajang ini karena selain mempererat silaturrahmi para atlet dapat saling bertukar strategi untuk mengembangkan kemampuan dalam bridge,” katanya
Ia mengatakan olahraga ini bukan olahraga yang maskulin dan feminim namun sarat akan strategi jadi atlet bridge pasti orang-orang yang cerdas dan turnamen ini diikuti puluhan atlet usia 16 tahun yang dipastikan ikut ambil bagian dan siap berbagi pengetahuan dan kemampuan.
"Ini salah satu misi kita, yaitu meningkatkan pengalaman dan kemampuan bertanding para atlet bridge sehingga kapanpun dibutuhkan untuk berprestasi untuk Sumbar atlet kita telah siap tempur. Kegiatan ini akan kita selaraskan dengan agenda Gabsi Sumbar dan semoga bisa masuk dalam agenda Gabsi Pusat," katanya.
Gabsi Sumbar sendiri saat ini tengah fokus dalam pembinaan dan mempersiapkan atlet untuk tampil di PON 2020 di Papua terlepas masih simpang siurnya informasi apakah olahraga ini akan dipertandingkan.
"Terlepas dari isu tersebut, kita dari Gabsi terus mempersiapkan dan mengasah skil atlet dengan konsisten menggelar Liga Bridge tingkat pelajar dan lainnya. Usaha ini tidak akan sia-sia karena disamping belum adanya kejelasan terkait pra PON dan Popnas kita akan tetap melakukan Pelatda secara mandiri, kita optimis olahraga bridge akan semakin banyak diminati," katanya.
Baca juga: Seleknas tim bridge Indonesia masuki putaran final
Baca juga: Tim Bridge Indonesia selesaikan uji coba AS-Eropa
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019
