MADRID, (ANTARA News) - Manajemen Barcelona berduka. Pasalnya, delapan dari 17 direktur yang selama ini menukangi klub sepakbola di Liga Utama Spanyol itu memilih untuk mengundurkan diri karena merasa tidak sepaham dengan garis kebijakan yang ditempuh oleh Presiden klub itu Joan Laporta. Duka Barca, Duka Laporta. Laporta tengah berada dalam tekanan dari sejumlah media lokal yang mendaulat dirinya untuk hengkang dari Barca. Laporta hanya didukung 37,75 persen dari 39.389 anggota klub yang ikut dalam pemungutan suara pekan lalu. Sementara 60,60 persen lainnya menentang keberadaan Laporta sampai Juni 2010. Bos Barca itu justru enggan lengser, demikian diwartakan Reuters. Satu dari delapan direktur yang mengundurkan diri itu yakni wakil presiden Albert-Vicens, wakil presiden bidang olahraga Marc Ingla dan wakil presiden bidang keuangan Ferran Soriano. Lima lainya, yakni Antoni Rovira, Claudia Vives-Fierro, Evarist Murtra, Xavier Cambra and Josep Lluis Vilaseca "Alasan kami mengundurkan diri yakni perbedaan pendapat mengenai hasil dari pemungutan suara itu, karena mayoritas menyatakan keprihatinannya atas situasi yang berkembang di jajaran manajemen klub," kata Vicens dalam sebuah jumpa pers. Di bawah kepemimpinan Laporta, Barca meraih gelar juara liga utama Spanyol pada 2005 dan 2006, bahkan gelar Liga Champions pada 2006. Dua tahun belakangan ini, Laporta menerima kritik atas kegagalan Barcelona. Pada musim kompetisi lalu, Barca menempati peringkat ketiga. Pada Mei, pelatih asal Belanda Frank Rijkaard mengundurkan diri setelah selama lima tahun bertugas. Posisinya digantikan oleh pelatih asal Spanyol Joseph Guardiola. "Kami sudah tidak sepaham dengan presiden klub. Karena itu kami memilih untuk mengundurkan diri," kata Vivens. Laporta mengemban tugas di Barca sejak 2003 dan terpilih kembali pada 2006. Laporta segera menunjuk pengganti delapan direktur yang mengundurkan diri itu. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008