Caracas (ANTARA) - Pemerintah Venezuela di bawah Presiden Maduro pada Minggu (29/9) menuduh pemerintah Peru menimbulkan xenofobia (ketakutan akan orang asing) terhadap sejumlah besar orang asal  Venezuela menyusul serangkaian penganiayaan pada imigran.

“Penganiayaan itu sangat memalukan dan tidak manusiawi, namun diizinkan dan dilakukan oleh otoritas pemerintah Peru yang didukung oleh kampanye kebencian terhadap orang Venezuela,” tulis Menteri Luar Negeri Venezuela, Jorge Arreaza, dalam keterangan tertulis.

Arreaza menyebut bahwa banyak pemerintahan rasis di wilayah sekitar negara mereka bekerja sama dengan pihak oposisi Venezuela. Dia juga mengutuk sikap tersebut.

“Venezuela mengecam pemerintah Peru atas kekerasan dan pengabaian terhadap tanggung jawab internasional dengan mempromosikan dan mengizinkan pengucilan dan xenofobia,” tambah Arreaza.

Krisis ekonomi Venezuela di bawah Maduro telah membuat beberapa juta orang meninggalkan negara itu dalam beberapa tahun terakhir, dan sebanyak 850 ribu di antaranya sampai di Peru.

Sikap negara-negara Amerika Selatan terhadap para pendatang dari Venezuela menjadi getir setelah adanya tuduhan bahwa mereka kriminal, merebut lapangan pekerjaan, serta memaksakan pelayanan sosial.

Suasana tidak menyenangkan muncul di Peru setelah video yang beredar di media sosial beberapa hari ini menunjukkan perempuan muda Venezuela dipukul di jalanan pada malam hari, seorang penjual jalanan mengaku diganggu oleh polisi, dan pamflet yang meminta pintu keluar bagi imigran.

Bersama dengan sejumlah negara lain di dunia, Peru menganggap bahwa ketua kongres dan pemimpin oposisi, Juan Guaido, sebagai presiden sementara dan menyebut Maduro sebagai perebut kuasa setelah hasil pemilihan umum tahun lalu dianggap telah diatur.

Baca juga: Peru perketat perbatasannya setelah mewajibkan visa migran Venezuela

“Peru membantah tuduhan yang tidak berdasar atas xenofobia yang dilancarkan oleh rezim pemerintahan Nicholas Maduro yang tidak sah dan juga diktatorial,” kata Menteri Luar Negeri Peru dalam keterangannya.

Peru menuduh Maduro membuat orang Venezuela keluar dari tanah airnya karena pelanggaran hak, dan menyebut bahwa menampung banyak orang yang pergi karena “kondisi tidak manusiawi” sebagai menunjukkan solidaritas.

Sebelumnya, pada Sabtu (29/9), Guaido menyebut bahwa penting untuk tidak menggeneralisasi tentang xenofobia oleh orang-orang Peru ataupun kriminalitas oleh orang-orang Venezuela.

“Kami tahu bahwa Peru mendukung upaya perjuangan Venezuela, namun juga harus mengambil langkah darurat dan perbaikan untuk menghindari serangan terhadap warga Venezuela,” tulis Guido dalam sebuah cuitan di Twitter.

Sumber: Reuters
​​​​​​​
Baca juga: Bantuan kemanusiaan ringankan kekurangan di ruang darurat Venezuela
Baca juga: Kolombia ingatkan Venezuela agar dana untuk pangan, bukan rudal


Penerjemah: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019