Surabaya (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) mengumumkan saat ini sebagian besar kapal negara kenavigasian Indonesia kondisinya relatif tua dan kondisi teknisnya sangat rendah sehingga bisa dinilai tidak layak untuk dioperasikan. "Dari 59 unit kapal navigasi yang kita miliki, sebagian besar kondisi dan umurnya relatif tua, serta kondisi teknisnya rendah," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal pada acara Pengapungan Empat Unit Kapal Navigasi bantuan Belanda di Surabaya, Jumat. Oleh karena itu, tegasnya, untuk meningkatkan kinerja armada kapal negara kenavigasian, maka pada tahun ini Dephub sedang membangun empat unit kapal, yang dilaksanakan di Galangan Kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya. Keempat kapal itu terdiri dari satu unit kapal induk perambuan ("bouy tender vessel") dan tiga unit kapal bantu perambuan ("aid tender vessel"). Jusman mengungkapkan, sampai 2009, Indonesia masih memerlukan 11 kapal baru sehingga total nantinya akan memiliki sekitar 70 kapal navigasi. Menurut Direktur Navigasi Ditjen Perhubungan Laut Dephub, Yuri Gunadi, keempat kapal baru yang sedang dibangun tersebut dibiayai dari dana pinjaman dan hibah Belanda dengan nilai kontrak 36.200.000 euro. "Kontrak diteken pada 24 Mei 2008 dan jangka waktu pembangunan selama 30 bulan sejak efektif kontrak," kata Yuri. Saat ini, pembangunan kapal pertama dan kedua telah mencapai kemajuan fisik sebesar 94 persen dan 93 persen. "Serah terima dijadwalkan Nopember 2008 untuk dua unit kapal," kata Yuri.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008