Jakarta (ANTARA) - Dengan pengalaman yang dimilikinya, Chairman klub Liga Australia Brisbane Roar Rahim Soekasah tenang menghadapi persaingan untuk menjadi ketua umum PSSI periode 2019-2023.

“Saya sudah puluhan tahun di dunia sepak bola. Jadi tenang saja. Jangan menggebu-gebu, nanti bisa kebablasan,” ujar Rahim kepada Antara di Jakarta, Senin.

Rahim, yang sudah berkecimpung di sepak bola nasional sejak medio 1980-an, menyebut bahwa dirinya sudah mengenali karakter para pemilik suara (voter) PSSI.

Itu membuat pria yang pernah menjabat manajer klub Pelita Jaya tahun 2007-2010 tersebut tidak mempermasalahkan jika ada calon ketua umum PSSI yang sudah jauh-jauh hari menjaring dukungan.

“Kampanye seperti itu wajar. Hanya saja mereka yang mendukung belum tentu memilih dalam kongres. Kita tidak pernah tahu,” kata Ketua Badan Tim Nasional PSSI tahun 2008-2010 ini.

Oleh karena itu, agar benar-benar dipilih oleh voter, Rahim berjanji akan segera melakukan pendekatan dengan memaparkan visi-misi segera setelah syarat pencalonannya menjadi ketua umum PSSI dinyatakan lengkap oleh Komite Pemilihan PSSI.

“Harus rapi dahulu, baru kami akan berbicara kepada voter,” tutur manajer timnas U-23 Indonesia tahun 2006 tersebut.

Sampai Senin (30/9), Rahim Soekasah menjadi salah satu bakal calon ketua umum PSSI periode 2019-2023 bersama dua nama lain yaitu CEO Nine Sport Inc Arif Putra Wicaksono dan Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan. Pendaftaran sendiri masih dibuka sampai 3 Oktober 2019.

Untuk menjadi calon tetap yang diumumkan pada 23 Oktober 2019, mereka harus melengkapi syarat yang telah ditetapkan.

Periode kampanye semua calon anggota Komite Eksekutif PSSI, termasuk ketua umum, digelar pada 24-31 Oktober 2019.

Ada pun kongres pemilihan 15 anggota komite eksekutif (Exco) PSSI termasuk ketua umum akan digelar pada 2 November 2019.

Baca juga: KP PSSI terima pendaftaran tiga bakal calon ketua umum

Baca juga: KP dan KBP PSSI umumkan tahapan kongres luar biasa pemilihan


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019