Jakarta (ANTARA) - Relawan Forum Alumni Bersatu (FAB) berkomitmen mengawal kemenangan dan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin lewat #AlumniKawalJokowi.

"Melihat perkembangan keadaan sosial politik bangsa saat ini, kami melihat ada pihak yang berupaya melakukan tindakan inkonstitusional secara masif yang bertujuan untuk menggagalkan proses pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI terpilih. Pada dasarnya kami FAB sangat menghormati hak demokrasi bagi siapapun untuk menyampaikan pendapat dan menyalurkan aspirasinya secara benar dan tidak melanggar hukum dan perundang undangan yang berlaku," kata Sekjen FAB yang juga Ketua Umum Gerakan Alumni UI untuk Jokowi-Amin, Fajar Soeharto saat pernyataan sikap di Kemang Jakarta, Senin, demikian keterangan tertulis yang diterima ANTARA.

Baca juga: Pengamat: Aksi demonstrasi sulit batalkan pelantikan presiden/wapres

Forum Alumni Bersatu (FAB) diprakarsai oleh 10 organisasi dari Alumni UI, UNS, Forum Alumni Jawa Timur (FAJ), Sriwijaya Bersatu, Jabar Ngahiji (Unpad, Unpar, ITB, SMA), BelUSUkan, Alumni SMA Jakarta Bersatu (ASJB), UNDIP, Trisakti, PL Bersatu.

Fajar mengatakan sebagai organisasi pemrakarsa pihaknya telah mendeklarasikan dukungan kepada Joko Widodo sebagai calon Presiden periode 2019-2024 yang memiliki cita-cita yang sama yaitu menuju Indonesia Maju.

Baca juga: Akademisi: Gerakan mahasiswa sudah bergeser

"Oleh karena itu, dengan ini kami menyatakan sikap untuk mendukung dan mengawal pelantikan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin yang terpilih secara sah, demokratis dan konstitusional sebagai Presiden-Wakil Presiden, serta tetap berkomitmen menjaga kebhinnekaan dan keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila. Kami tidak rela Jokowi-Amin berjalan sendiri dan ada upaya-upaya yang ingin mengganggu konstitusi di negeri Indonesia tercinta ini. Untuk itulah kami para alumni dari 40 kampus dan SMA se-Indonesia berkumpul mendukung Jokowi tak sendiri," kata Fajar.

Baca juga: Wapres Tiongkok akan hadiri pelantikan Presiden Jokowi

FAB mendukung aparat penegak hukum untuk bertindak tegas dan proporsional, atas segala tindakan anarkis yang merugikan kepentingan umum. Pihaknya mengaku sebagai alumni pernah menjadi mahasiswa dan juga aktivis, sehingga paham dalam menyatakan pendapat di muka umum sesuai koridor.

Diakui dalam menyatakan pendapat, baiknya mahasiswa harus sesuai dengan hukum yang berlaku dan hal itu dihormati.

"Namun yang kami sesali kalau mahasiswa berpendapat dengan berdemo melakukan perusakan fasilitas umum dan lakukan radikalisme. Hal itu tak ada diajarkan dalam kampus. Tindakan itu jelas sebabkan kerugian dan melanggar hukum. Maka kami imbau mahasiswa harus menyatakan sikap harus sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak melakukan perusakan," tambahnya.

Ketua Penyelenggara Deny Fajar mengatakan pernyataan sikap ini untuk menyatakan bahwa pihaknya sebagai relawan masih ada dan tetap terus mendukung Jokowi hingga 2024. Pihaknya menyatakan saat ini belum memutuskan aksi tandingan dengan turun ke jalan.

"Aksi kami sesuai aturan dan kebutuhan yang ada dengan kondisi terkini. Aksi turun ke jalan memang belum diputuskan tapi tak menutup kemungkinan kalau akhirnya harus turun ke jalan mendukung langkah yang benar. Kami pun mengundang kawan-kawan para alumni lainnya untuk berjuang bersama-sama mendukung langkah Jokowi," jelas Deny.

Fajar dan Deny menegaskan bahwa pernyataan sikap FAB ini untuk mengingatkan kembali ke masyarakat luas bahwa 10 organisasi tersebut sudah mendeklarasikan mendukung dan mengawal kemenangan Jokowi-Amin. Pihaknya pun tetap komitmen dan konsisten dalam mengawal hingga pelantikan.

"Penyataan sikap kami ini menyatakan kepada publik bahwa kami masih ada dan eksis dalam kawal kemenangan dan pelantikan presiden dan wapres terpilih secara sah, demokrasi dan konstitusional.

Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019