Jakarta (ANTARA) -
Jelang Pelantikan DPR RI di Senayan, kualitas udara di DKI Jakarta masih menempati posisi keenam dari 92 kota besar di dunia dengan kategori tidak sehat, Selasa (1/10), berdasarkan laporan aplikasi penyedia layanan Air Visual.

DKI Jakarta berada di bawah sejumlah kota besar di antaranya Vietnam, Arab, Kuwait dan China.
 
Berdasarkan pantauan dari laman resmi Air Visual pada pukul 06.30 WIB, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta berada pada level tidak sehat, yakni 156 dari ambang batas 500, dengan parameter polutan atau PM2.5 konsentrasi 65 ug/m3.

Baca juga: Senin pagi, Jakarta tempati posisi 10 kota terpolusi dunia
 
Dari 11 lokasi yang terpantau menunjukkan hanya udara di sekitar lingkungan Kemayoran yang berkategori sedang di angka 81, dan parameter PM2.5 konsentrasi 26,4 ug/m3. Pada level tersebut kualitas udara berisiko terhadap kesehatan masyarakat yang sensitif.
 
Kualitas udara di kawasan Rawamangun terpantau pada level tidak sehatdengan parameter AQI 177 serta PM2.5 konsentrasi 105,4 UG/m3.
 
Kondisi udara di kawasan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu terpantau berkategori sedang dengan parameter AQI 117 serta PM2.5 konsentrasi 35,2 UG/m3.

Baca juga: Minggu (29/9), udara tak sehat Jakarta masih jajaran terpolusi dunia
 
Wilayah lain dalam kategori udara tidak sehat yakni Mangga dua bagian selatan, Pegadungan Jakarta Barat, Rawamangun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, AHP Capital Place dan Pejanten Barat.
 
Selain itu, AirVisual juga mencatat kelembapan udara Jakarta 78 persen dan kecepatan angin 3,6 kilometer per jam.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019