Pasar minyak mentah mengakhiri kuartal yang buruk dengan catatan lemah
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia dibuka hampir datar pada perdagangan Selasa pagi, dengan pembalikan saham-saham sumber daya sangat membebani indeks yang membaik secara luas.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 naik tipis 5,30 poin atau 0,079 persen menjadi diperdagangkan di 6.693,60 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas bertambah 4,40 poin atau 0,065 persen pada 6.805,00 poin.

Saham-saham energi adalah beban terbesar pada indeks lokal yang mencatat penurunan lebih dari satu persen, sementara saham-saham material juga merosot setengah persen.

Baca juga: Pasar Australia berakhir melemah terimbas saham perbankan

"Pasar minyak mentah mengakhiri kuartal yang buruk dengan catatan lemah, dengan WTI turun 7,2 persen dan Brent turun 8,7 persen selama tiga bulan terakhir," kata ekonom Westpac Bank dalam catatan pagi.

Mengimbangi bobot dari sumber daya adalah industri, consumer discretionary dan utilitas yang semuanya mencatat kenaikan.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia merosot dengan Commonwealth Bank turun 0,21 persen, ANZ turun 0,07 persen, National Australia Bank turun 0,22 persen dan Westpac Bank turun 0,14 persen.

Saham-saham pertambangan beragam dengan BHP turun 0,29 persen, Rio Tinto naik 0,15 persen, Fortescue Metals turun 0,06 persen dan penambang emas Newcrest turun 2,36 persen.

Saham-saham minyak dan gas meningkat dengan Oil Search turun 2,12 persen, Santos turun 1,68 persen, dan Woodside Petroleum turun 0,87 persen.

Supermarket terbesar di Australia bervariasi dengan Coles tidak berubah dan Woolworths turun 0,19 persen.

Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra menyusut 0,57 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas menguat 0,72 persen dan perusahaan biomedis CSL terangkat 0,27 persen.

Baca juga: Pasar saham Australia naik, sektor sumber daya tutup rugi teknologi
Baca juga: Pasar saham Australia hentikan penurunan beruntun tiga hari

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019