Indonesia masih tergantung terhadap komoditas sehingga pertanian menjadi faktor penting dalam perekonomian Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik, Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandra Buana menilai sektor pertanian mengalami pertumbuhan kenaikan tinggi diantara lainnya yaitu 3,7 persen.

Ia menjelaskan bidang yang secara positif berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia adalah sektor pertanian


“Indonesia masih tergantung terhadap komoditas sehingga pertanian menjadi faktor penting dalam perekonomian Indonesia. Pertanian mengalami kenaikan 3,7 persen pertumbuhan ekonomi. Pertanian dibutuhkan untuk dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Eka di Jakarta, Selasa.

Berbagai terobosan kebijakan dalam pengelolaan anggaran belanja yang dilakukan Kementerian Pertanian dinilai sangat signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal ini diperoleh dari hasil kajian Direktorat Keuangan Negara dan Analitis Moneter, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang merilis kajian terkait “dampak belanja barang Produktif Kementerian/Lembaga terhadap pertumbuhan daerah”.

Dalam risalah kajian itu diuraikan secara tegas bahwa belanja Kementerian/Lembaga (K/L) memiliki peran yang sangat strategis dalam memacu dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Terobosan kebijakan pengelolaan anggaran belanja yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian terbukti produktif, karena mampu berkontribusi sebesar 0,33 persen pada produk domestik regional bruto (PDRB) dalam setiap 1 persen pembelanjaan alat pertanian.

Sedangkan untuk sektor perikanan sebagai pembanding, setiap pembelanjaan alat perikanan 1 persen hanya berkontribusi pada 0,13 persen pada PDRB. Rasio efektifitas belanja sektor pertanian dibandingkan dengan sektor perikanan mencapai 254 persen.

Sementara itu, Kunto Adi Wibowo, selaku Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI mengatakan bahwa, efektifitas belanja negara di sektor pertanian terepresentasi dari persepsi positif para petani terhadap kondisi ekonomi saat ini dan program-program pemerintah.

Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik, Setianto dalam diskusi publik yang sama melengkapi dengan penjelasan bahwa rumah tangga usaha pertanian Indonesia naik 5,92 persen di 2018 dibandingkan dengan angka 2013.

Nilai tukar petani meningkat 0,58 persen pada Agustus 2019. Setianto menjelaskan pertanian secara keseluruhan, mengalami pertumbuhan secara positif. Pertanian menyumbang 0,7 persen dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05 persen di triwulan kedua tahun 2019.

Baca juga: Sulawesi Selatan berambisi jadi "ketua kelas" sektor pertanian di KTI
Baca juga: Peneliti dorong peningkatan efisiensi teknologi sektor pertanian

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019