Jakarta (ANTARA) - Di tengah gejolak aksi demonstrasi yang ditujukan kepada lembaga legislatif, warganet atau netizen masih menaruh harapan besar kepada anggota 575 anggota DPR RI yang dilantik pada Selasa ini untuk bertugas selama lima tahun.

"Harapan netizen yang paling tergambar kepada anggota DPR baru adalah menolak RKUHP dan memperkuat KPK. RKUHP dianggap justru merugikan masyarakat, selain itu juga dinilai akan memunculkan kriminalisasi terhadap para oposisi/suara aktivis dengan pasal penghinaan presiden. DPR baru diharapkan mampu dengan tegas menolak RKUHP," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa.

Indonesia Indicator (I2) melalui sistem Intelligence Perception Analysis (IPA) mencatat, sepanjang 1 September-30 September 2019 terdapat sebanyak 22.491 percakapan dari 9.949 akun, dengan 77 persen akun milenial.

Baca juga: Riset I2 sebut aksi demonstrasi sedot perhatian warganet di Twitter

Di dalam percakapan tersebut, ada sebanyak 7.353 cuitan di Twitter yang berisi harapan terhadap anggota DPR RI yang baru.

Total cuitan netizen yang menolak RKUHP dan UU KPK, menurut Rustika, mencapai 5.892.

"Netizen mengharapkan DPR baru mampu memperkuat KPK, baik dengan dengan mendorong penerbitan Perppu atau judicial review ke MK," tuturnya.

Selain itu, papar Rustika, netizen juga banyak memberikan ucapan selamat kepada para legislator terpilih, selain juga mengharapkan acara pelantikan anggota DPR RI berlangsung sukses.

Total cuitan yang berharap agar pelantikan berlangsung lancar mencapai 2.330.

Tindak pidana korupsi juga merupakan salah satu isu yang menjadi perbincangan netizen. Mereka berharap agar DPR baru jauh dari tindak pidana korupsi. Total cuitan soal ini mencapai 450.

Netizen juga berharap DPR baru mampu mengubah citra DPR lama yang identik dengan deretan kasus korupsi.

Baca juga: Tiga alasan warganet Indonesia kembali ke Twitter

"Selain itu, ada pula 339 cuitan yang menginginkan agar DPR baru amanah dan adil," kata Rustika.

Indonesia Indicator juga mencatat ada sejumlah isu besar yang diperbincangkan netizen terkait pelantikan anggota baru DPR RI.

Perbincangan tentang tolak RKUHP dan UU KPK mendominasi percakapan hingga 5.892 cuitan. Selain itu, netizen juga membincangkan Andre Rosiade sebagai DPR Terpilih dengan 2.638 cuitan. Perbincangan soal Pelantikan 575 DPR Baru mencapai 2.330 cuitan.

Mundurnya Yasonna Laoly dari Menkumham, kata dia, juga menjadi isu yang diperbincangkan netizen sebanyak 1.550 cuitan.

"Yasonna Laoly mendapat sorotan karena mundur sebagai menteri di saat posisi Menkumham menuai kontroversi karena RKUHP dan UU KPK. Yasonna terpilih sebagai DPR 2019-2024 Dapil Sumatra Utara I," kata Rustika.

Langkah Yasonna dianggap terlalu cepat saat dirinya tengah mendapat kritik dari publik. Meski demikian, beberapa netizen juga mempertanyakan mungkin ada hal yang penting, namun tidak diketahui publik atas langkah ini.

Baca juga: Selamat datang anggota DPR baru

Masuknya Mulan Jameela menjadi politikus Partai Gerindra yang juga dilantik sebagai anggota DPR direspons netizen dengan 771 cuitan, mereka membentuk tagar #mulanjameela.

Selain itu, Pesan Jokowi untuk DPR Baru juga menjadi perbincangan netizen hingga 589 cuitan. Netizen juga mempopulerkan cuitan dari Jokowi terkait pesan untuk DPR baru. Jokowi mengimbau DPR baru perlu melakukan deregulasi besar-besaran.

Menurut Jokowi, UU tidak perlu banyak-banyak, tetapi yang dibutuhkan rakyat, cepat, dan konsisten. Regulasi yang tumpang tindih harapannya bisa diselaraskan dan dituntaskan bersama-sama.

Emosi trust yang mendominasi pada isu pelantikan DPR baru, kata Rustika, terbelah antara mereka yang optimistis dan pesimistis.

Mereka yang optimistis menaruh kepercayaan dan optimisme kepada DPR baru yang akan lebih baik dari periode sebelumnya. Tetapi netizen yang pesimistis menganggap anggota dewan baru akan sama saja dengan sebelumnya.

"Ini artinya, menjadi tantangan buat anggota DPR terpilih," tegas Rustika.

Emosi terbesar berikutnya, kata Rustika, adalah surprise. Hal itu memperlihatkan keterkejutan netizen kepada anggota lama DPR terkait RUU KUHP dan UU KPK.

"Netizen mempertanyakan, mengapa pengesahan UU KPK harus dipaksakan dan tidak menunggu anggota DPR selanjutnya," ujarnya.

Sementara, emosi Anticipation, tambah dia, lebih bicara soal kekhawatiran dan harapan netizen.

"Lagi-lagi soal RUU KUHP dan KPK, selain harapan mereka tentang anggota terpilih," tutur Rustika.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019