Port-Au-Prince (ANTARA) - Seorang wartawan Haiti tertembak pada Senin ketika polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan para pengunjuk rasa, kata Radio Sans Fin (RSF), radio tempat wartawan itu bekerja, di tengah kemarahan atas krisis politik dan ekonomi yang meningkat.

Gambar-gambar televisi dari tempat kejadian menunjukkan wartawan video RSF, Edmond Joseph Agenor, pergelangan tangannya diperban setelah ia tertembak saat meliput demonstrasi di Ibu Kota Port-Au-Prince.

Agenor segera dilarikan ke rumah sakit dengan sepeda motor untuk mendapatkan perawatan setelah para pengunjuk rasa melempar batu-batu ke arah polisi yang membalasnya dengan tembakan-tembakan senjata dan gas air mata.

Dalam sepekan sudah dua orang wartawan tertembak dalam aksi unjuk rasa.

Seorang anggota dewan perwakilan rakyat dari partai berkuasa yang dipimpin Presiden Jovenel Moise melepaskan tembakan dalam aksi protes pekan lalu dan mencederai fotografer AP Dieu-Nallo Chery.
Baca juga: Wartawati Indonesia perlu observasi sepekan atas luka tembaknya
Rakyat Haiti berunjuk rasa akibat kekurangan bahan bakar dan makanan, nilai tukar mata uang melemah, inflasi dua digit dan tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada para pejabat di negara Karibia yang miskin itu.

Para pemerotes juga membakar sedikitnya dua mobil, termasuk mobil polisi, dalam aksi beberapa waktu lalu.

Banyak warga Haiti menyerukan Moise untu lengser setelah mereka memandang dia gagal mengatasi masalah-masalah yang mendera Haiti.

Empat orang meninggal dalam bentrokan-bentrokan dalam beberapa hari belakangan.

Protes-protes pekan lalu termasuk di antara aksi yang paling ricuh dan besar dalam beberapa bulan sementara saksi mata melaporkan satu unit khusus Kepolisian Nasional Haiti dirampok dan kendaraan polisi lainnya dibakar.

Sumber: Reuters
Baca juga: Aksi unjuk rasa besar terjadi di Haiti terkait kenaikan pajak
Baca juga: Polisi tembakkan peluru karet ke arah pendemo di Haiti
​​​​​​​Baca juga: Global Times: Wartawan kami yang disandera massa dibebaskan aparat

Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019