Beijing (ANTARA News) - Atlet China yang terbukti menggunakan doping saat Olimpiade 2008 akan dilarang bertanding seumur hidup, sebagai upaya pemerintah yang bekerja keras untuk membrantas penyalahgunaan obat-obatan. "Saya pikir aman untuk mengatakan bahwa sekali saja seorang atlet China ketahuan menggunakan doping pada Olimpiade, maka karirnya akan berakhir," kata Jiang Zhixue, wakil Sekjen Komite Olimpiade China, pihak yang bertanggungjawab atas pengawasan doping, seperti dikutip Xinhua, di Beijing, Minggu. China sedang menciptakan suatu langkah besar untuk mengirimkan sebuah tim olahraga yang bersih ke Olimpiade dengan memberlakukan hukuman, test rutin dan pendidikan anti-doping bagi para atletnya, terutama yang akan melakukan pertandingan. Badan Negara Olahraga China pada Maret telah meletakkan sebuah ketentuan yang menyatakan bahwa atlet nasionalnya akan dilarang bertanding seumur hidup apabila melanggar ketentuan doping dan karirnya serta pelatihnya juga akan "habis" seumur hidup. "Bukan hanya atlet, tapi pelatih juga si dokter akan dikenakan hukuman juga. Tidak masalah apakah pelatih atau dokter terlibat penting dalam kasus doping atletnya tapi mereka harus peduli pada tanggungjawabnya," kata Jiang. Dalam enam bulan terakhir, tambahnya, China telah melarang dua atlet nasionalnya dan para pelatihnya sepanjang masa diakibatkan pelanggaran ketentuan doping setelah melakukan 6.038 tes, suatu sejarah baru tertinggi. Perenang pria China Ouyang Kunpeng dan pegulat Luo Meng telah menerima hukuman tidak bertanding seumur hidup setelah dua atlet nasional tersebut, masing-masing positif terbukti menggunakan "anabolic steroid clenbuterol dan furosemide". Pelatih Ouyang, Feng Shangbao dan pelatih Luo, Zhang Hua, juga menerima hukuman sepanjang hidup. Disamping itu, seluruh atlet CHina yang akan mengikuti Olimpiade akan membuat janji sebelum pertandingan yang membawa bendera dimulai. "Para atlet akan membuat suatu sumpah sebelum membawa bendera nasional, berjanji bahwa mereka tidak akan menggunakan obat-obat terlarang, atau juga melakukan setiap pelanggaran ketentuan," katanya. Dikatakan, para atlet dan pelatihnya juga akan menandatangani sebuah surat komitmen, yang akan lebih merupakan pendidikan dibanding hukum. Jiang menambahkan, bagaimanapun juga, pelanggaran doping sangat berat untuk dihaspuskan walaupun telah diupayakan berbagai cara. "Itu seperti polisi dan pencuri. Para pencuri tidak tampak sekalipun terdapat polisi yang berkeliaran," katanya. Pemberantasan terhadap doping, tambahnya, telah berjalan sepanjang waktu dengan cara sulit dan akan terus berlangsung. Menurutnya, upaya China memberantas doping dalam upaya menjaga kesan baik setelah Olimpiade berlangsung. "Kami gembira bahwa pemerintah ikut bersama berantas doping serta memberikan dukungan kuat," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008