Memasuki akhir tahun memang ada kecenderungan harga bahan pangan mengalami kenaikan yang bisa mendorong inflasi di Kota Malang.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Jawa Timur,  menyatakan bahwa Pemerintah Kota Malang diharapkan mewaspadai kenaikan harga bahan pangan pokok penting, khususnya menjelang akhir 2019.

Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan, memasuki akhir tahun memang ada kecenderungan harga bahan pangan mengalami kenaikan yang bisa mendorong inflasi di Kota Malang.

"Pada akhir tahun itu, polanya akan mengalami inflasi. Namun, inflasi ini bukan merupakan hal yang harus ditakuti," kata Sunaryo, di Kota Malang, Selasa.

Menurut Sunaryo, memasuki akhir tahun 2019, juga bersamaan dengan datangnya musim penghujan yang berarti bahwa para petani baru akan memulai menanam komoditas tertentu seperti padi atau jagung.

Baca juga: BPS katakan inflasi terjaga dapat dorong daya beli masyarakat

Sunaryo menambahkan, dengan kondisi para petani baru akan memulai musim tanam, juga ada kecenderungan stok pangan menipis. Hal tersebut harus diwaspadai oleh pemerintah, khususnya untuk menjamin keberadaan stok pangan.

"Hal-hal yang perlu diwaspadai, tentu itu harga pangan. Stok pangan harus aman," kata Sunaryo.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang Azka Subhan mengatakan bahwa memang ada kecenderungan kenaikan harga khususnya pada Desember 2019. Kenaikan tersebut biasanya menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru.

"Nanti pada Desember 2019, itu harus diwaspadai Natal dan Tahun Baru. Kami akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi," kata Azka.

Pihaknya bersama para pemangku kepentingan terkait, akan terus memantau pergerakan harga barang-barang kebutuhan pokok. Jika nantinya kenaikan harga dinilai sudah terlalu tinggi, maka bisa diantisipasi dengan Operasi Pasar ataupun Pasar Murah.

"Jika signifikan, baru akan dilaksanakan operasi pasar atau pasar murah. Jika belum terlalu tinggi, kami amsih mengandalkan mekanisme pasar," kata Azka.

Sebagai catatan, posisi stok Perum Bulog Subdivre Malang dalam kondisi aman dengan total stok yang tercatat pada Agustus 2019 mencapai 31.891,52 ton. Stok tersebut, diperkirakan mencukupi hingga enam bulan kedepan.

Sementara untuk serapan yang telah dilakukan Bulog Malang hingga Agustus 2019, sebesar 8.206,12 ton beras, dengan target serapan ditetapkan sebanyak 21.073 ton beras.
Baca juga: BPS: Penurunan harga bahan makanan picu deflasi September 2019

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019