Sidoarjo (ANTARA) - Sebanyak empat ekor gajah kolekasi PT. TSI Prigen - Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, yang bernama Megawati, Raflesia, Widya, dan Christina asal Indoenesia dikirimkan ke Australia untuk program peminjaman.

"Sebelum dikirim ke Australia, gajah-gajah tersebut telah dikarantina sejak November 2018 di Instalasi Karantina Hewan (IKH) PT. TSI," kata Musyaffak Fauzi Kepala Karantina Surabaya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Selasa.

Ia menjelaskan, selama masa karantina, pihak karantina dua negara Indonesia dan Australia melakukan pengamatan dan pemeriksaan secara bersama-sama.

"Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui adanya parasit baik ektoparasit maupun endoparasit, TBC, Surra, dan Haemorrhagic Septicemia," katanya.

Menurutnya, breeding loan atau peminjaman satwa dilindungi dari suatu negara saat ini sudah lazim dilakukan.

"Dipinjam artinya selama jangka waktu tertentu satwa tersebut dipinjam sampai dapat bereproduksi di negara peminjam. Anak hasil reproduksi akan diserahkan ke negara asalnya," katanya.

Menurutnya, peminjaman tersebut telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : p.83/menhut-ii/2014 tentang Peminjaman Jenis Satwa Liar Dilindungi ke Luar Negeri untuk Kepentingan Pengembangbiakan (Breeding Loan).

"Sesuai hasil masa karantina kurang lebih 1 (satu) tahun, keempat gajah tersebut sehat dan aman untuk dilalulintaskan sehingga sertifikat kesehatan dapat diterbitkan dan gajah dapat diterbangkan ke Australia melalui Bandara Internasional Juanda – Sidoarjo," katanya.

Selama perjalanan ke Australia gajah-gajah tersebut ditemani oleh 2 keeper dari Taman Safari Indonesia dan Dokter hewan Australia Zoo serta Manager operasional Australia Zoo.

Baca juga: Empat gajah mati tertabrak kereta api di India
Baca juga: Kehadiran empat gajah liar resahkan warga
Baca juga: Borobudur dapat titipan empat ekor gajah

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019